7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Anak-anak pada dasarnya terlahir dengan keunikan serta ciri-ciri kepribadian yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, sebagai orang tua sangat dianjurkan untuk memahami karakter si kecil, apakah ia termasuk anak yang extrovert atau justru introvert.
Dengan mengetahui karakter si kecil sejak dini, akan sangat mudah nantinya bagi orang tua untuk mengembangkan potensi si kecil. Pun, dapat membantu memperkuat karakter yang dimiliki sang anak hingga ia dewasa nanti.
Memiliki anak dengan karakter extrovert mungkin terlihat jauh lebih mudah sebab mereka lebih senang terbuka dan dengan senang hati mau bercerita tentang apapun dibandingkan dengan anak introvert yang cenderung lebih pendiam dan tertutup.
Maka tak heran, orang tua yang memiliki anak introvert akan merasa tertantang menghadapi si kecil. Dalam tulisan artikel kali ini, Galadiva akan membagikan serangkaian tips cara mendidik anak agar tidak introvert. Semoga tips ini bisa bermanfaat buat mom menghadapi anak yang introvert, ya!
Memahami jika sifat introvert anak disebabkan oleh faktor biologis
Mom, harap pahami betul jika karakter introvert yang dimiliki anak merupakan pengaruh dari biologis. Menurut Dr. Marti Olsen Laney, penulis buku The Hidden Gifts of the Introverted Child menyebutkan bahwa kerja otak introvert dan extrovert itu berbeda. Otak introvert dan ekstrovert menggunakan jalur neurotransmitter yang berlawanan.
Orang introvert lebih menggunakan sisi saraf parasimpatis dimana sistem saraf ini digunakan untuk beristirahat dan pencernaan. Dibandingkan dengan simpatis, yang mana saraf ini lebih sering digunakan untuk memicu perlawanan.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience menyatakan orang introvert memiliki sistem saraf berwarna abu-abu yang lebih besar dan tebal di korteks prefrontal mereka. Gunanya untuk menjalankan pemikiran abstrak dan pengambilan keputusan.
Nah, kalau si kecil terlihat lebih pendiam dan hati-hati dalam mengambil keputusan dibandingkan teman-temannya yang ekstrovert, percayalah bahwa hal tersebut disebabkan oleh kondisi biologis.
Perlahan-lahan mengenalkan anak pada orang dan situasi baru
Cara mendidik anak agar tidak introvert yaitu mengenalkannya pada orang dan situasi baru. Anak introvert cenderung merasa panik dan tertekan saat berada di lingkungan maupun orang baru. Maka dari itu, jika kamu mengajak si kecil datang ke pesta, sebaiknya tibalah ke tempat acara lebih awal sehingga anak bisa beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan dan merasa nyaman.
Cara lain yaitu dengan mendiskusikan terlebih dahulu bentuk dari pesta yang akan dia datangi dan beritahu ia bagaimana cara memulai percakapan dengan orang lain. Setelah itu, minta pendapat si kecil tentang apa yang dia rasakan tentang gambaran acara tersebut.
Sedangkan jika ia terlihat gugup di hari pertama masuk sekolah, kamu bisa menemaninya hingga ke ruang kelas, memperkenalkannya dengan guru, mencari toilet, kantin, hingga lockernya bersama-sama.
Tak peduli pengalaman baru apa yang akan membuatnya terbiasa, mom tetap harus melakukannya secara perlahan. Jangan biarkan si kecil merasa tersisih, apalagi harus memaksanya. Tetap dekatkan anak dengan hal yang dia waspadai, tapi ingat untuk selalu bisa menghargai batasannya.
Beri pujian saat ia berani mengambil risiko sosial
Cara mendidik anak agar tidak introvert yaitu memberi pujian tiap kali dia berani bersosialisasi dengan orang atau lingkungan baru. Misalnya dengan mengatakan, “kemarin mommy melihat kamu berbicara dengan seseorang. Mommy tahu pasti susah buat kamu memulai obrolan duluan, tapi mommy bangga karena kamu sudah melakukannya.”
Tunjukkan apresiasi saat dia akhirnya menikmati sesuatu yang awalnya dia takuti
Mom, coba katakan “awalnya kamu pikir kamu nggak bakal menikmati momen jika datang ke pesta, tapi buktinya kamu bisa mendapat teman baru!” Dengan dorongan positif seperti ini, seiring waktu dia akan lebih mampu mengatur perasaan gugup dan ketakutannya sendiri. Inilah salah satu cara mendidik anak agar tidak introvert.
Bicara pada guru di sekolah tentang karakter introvert anak
Hal ini sangat membantu sebab seringkali guru menyalahartikan alasan anak introvert tak banyak bicara karena kurang tertarik dengan mata pelajaran atau tidak memerhatikannya. Sebaliknya, anak introvert lebih menaruh perhatian dikelas namun mereka lebih suka mendengarkan dan mengamati daripada ikut aktif berpartisipasi.
Selain itu, guru pun juga bisa berperan aktif memberi petunjuk pada si kecil tentang cara berinteraksi dengan teman, berpartisipasi saat kerja kelompok, atau melakukan presentasi di depan kelas.
Ajari anak bagaimana cara membela diri sendiri
Cara mendidik anak agar tidak introvert yaitu dengan mengajarinya untuk berani mengatakan ‘tidak’ atau ‘berhenti’ dengan suara lantang saat anak lain mencoba mengambil mainannya. Jia ia di-bully atau diperlakukan tidak adil di sekolah, dorong anak untuk berbicara pada pelaku atau melapor kejadian tersebut pada orang dewasa. Hal kecil seperti ini mengajarkan anak introvert bahwa suara mereka itu penting.
Pastikan si kecil merasa selalu didengarkan
Pastikan si kecil merasa selalu didengarkan adalah cara mendidik anak agar tidak introvert. Selalu sisihkan waktu untuk mendengarkan si kecil dan ajukan pertanyaan untuk memancing keluar suaranya.
Kebanyakan orang introvert, baik anak-anak maupun orang dewasa merasa kewalahan dengan perasaan ingin ‘didengarkan’ oleh orang lain. Orang introvert hidup secara internal dan mereka membutuhkan seseorang untuk menariknya keluar. Jika orang tua kurang mampu berinteraksi dengan anak introvert, bisa jadi anak akan stress dan merasa tersesat dalam pikirannya sendiri.
Ketahuilah bahwa anak mungkin segan meminta bantuan
Anak introvert cenderung menginternalisasi masalah. Si kecil mungkin tidak akan berbicara padamu tentang masalah yang dia hadapi. Jadi, kamu perlu sering bertanya pada anak dan dengarkan setiap ceritanya. Tapi, jangan sampai pertanyaanmu membuat anak merasa diinterogasi, ya!
Jangan melabeli si kecil sebagai ‘pemalu’
Kata pemalu sebenarnya memiliki konotasi negatif. Jika anak introvert sering mendengar kata pemalu, lama-kelamaan dia akan percaya bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan saat berada di dekat orang adalah sifat bawaannya, bukan perasaan yang bisa ia belajar kendalikan.
Tak perlu khawatir jika anak hanya memiliki satu atau dua teman dekat
Anak introvert lebih memilih mencari hubungan pertemanan yang kuat dibandingkan jumlah teman yang dimiliki. Mereka lebih nyaman berada di lingkaran pertemanan yang kecil dan biasanya menolak diri untuk menjadi populer.
Jangan tersinggung jika si kecil memilih menikmati waktu sendiri
Mom, perlu diingat bahwa seluruh kegiatan bersosialisasi termasuk pergi ke sekolah merupakan hal yang melelahkan untuk anak introvert. Kalau sudah begitu, mereka biasanya akan berdiam diri di kamar sambil membaca buku atau bermain game untuk mengembalikan energinya.
Jika anak sedang mengalami fase ini, sebaiknya biarkan saja dia asyik dengan dunianya, ya! Jangan tersinggung jika ia lebih memilih sendiri dibandingkan harus berkumpul dengan keluarga tercinta. Kemungkinan besar setelah waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri telah terukupi, dia akan kembali menghabiskan waktu bersama keluarga.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.