7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Banyak wanita Indonesia kurang percaya diri dengan kulit wajah gelap. Kondisi ini membuat klinik kecantikan yang punya prosedur memutihkan wajah laris manis. Memang sih ada opsi menggunakan cara alami, tapi tentu saja hasilnya butuh waktu lama dan ribet.
Sedangkan buat kamu yang ingin memutihkan wajah dengan cepat, sebaiknya pergi ke dokter atau klinik kecantikan. Selain lebih aman karena dilakukan oleh ahli, metode pemutihan wajah secara medis ini pun hasilnya ampuh dan lebih cepat kelihatan.
Sejak jaman dulu, memang banyak wanita Indonesia terobsesi untuk punya kulit putih agar terlihat lebih cantik. Kemudian, mulai bermunculan orang-orang yang menentang standar kecantikan ini. Karena pada dasarnya cantik itu nggak dilihat dari sekadar warna kulit.
Tapi balik lagi ya, semuanya kembali lagi ke orangnya masing-masing. Pada kenyataannya memang ada kok wanita yang merasa lebih percaya diri saat kulitnya lebih putih dan cerah.
Nah, kalau kamu lagi cari cara memutihkan wajah dengan cepat, berikut beberapa pilihan terbaik...
Pada dasarnya laser ini prosedur medis yang menggunakan cahaya untuk memutihkan wajah secara instan, mengangkat sel kulit mati, dan mengatasi berbagai masalah kulit. Misalnya, keriput, bekas jerawat, dan flek hitam. Ada dua tipe laser yang bisa dipilih sesuai rekomendasi dokter dan kondisi kulit, yaitu ablatif dan non ablatif.
Laser ablatif
Ini adalah prosedur yang dilakukan dokter bedah menggunakan karbon dioksida buat menghilangkan sel kulit mati pada permukaan kulit. Perawatannya lumayan menimbulkan rasa sakit, jadi kamu yang akan melakukan laser ini akan diberikan anestesi.
Laser ablatif cocok untuk kamu yang punya masalah kulit ringan sampai sedang, misalnya garis halus, bekas jerawat, dan flek hitam. Setelah dilakukan laser, dokter mungkin akan meresepkan obat atau salep buat ngatasin bengkak atau infeksi.
Laser non-ablatif
Perawatan ini memanfaatkan energi panas untuk mengatasi masalah kulit. Target laser ini adalah lapisan bawah kulit yang bisa memicu pertumbuhan kolagen lebih cepat. Setelah perawatan, kamu pun nggak butuh obat atau salep tertentu karena pemulihannya lebih cepat dibanding laser ablatif.
Perlu diketahui kalau laser punya efek samping yang mungkin terjadi, walau sebenarnya relatif aman karena dikerjakan oleh dokter. Beberapa efek samping yang bisa terjadi antara lain bengkak, gatal, wajah memerah, terasa panas, kulit jadi lebih kering, infeksi, hiperpigmentasi, dan sensitif terhadap sinar matahari.
Metode kedua untuk memutihkan wajah dengan cepat adalah chemical peeling. Prosedur medis ini menggunakan bahan kimia untuk mengangkat sel kulit mati. Hasilnya, kulit jadi lebih cerah dan noda di wajah menjadi samar. Cocok dilakukan buat yang merasa kulitnya kusam nih!
Bahan kimia yang dipakai dalam chemical peeling ini biasanya phenol, asam trikloroasetat, asam karbol, asam salisilat, asam glikolat, dan asam laktat. Tapi pemilihan bahannya akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi dan masalah kulit pasien.
Dokter spesialis kulit akan mengoleskan krim ke seluruh wajah dan didimakan sampai ada reaksi kimia yang menimbulkan luka di atas permukaan kulit. Jangan khawatir, karena ini artinya sel kulit mati udah terangkat.
Perawatan yang satu ini untuk biayanya mulai dari Rp500 ribuan di klinik kecantikan. Untuk berapa kali sesi yang dibutuhkan, bisa didiskusikan dengan dokter ya.
Ada tiga jenis perawatan chemical peeling yang mesti kamu tahu nih, yaitu superficial chemical peeling, medium chemical peeling, dan deep chemical peeling. Apa sih bedanya?
Superficial chemical peeling
Disebut peeling ringan, tujuannya untuk ngangkat sel kulit mati di lapisan kulit terluar atau epidermis. Peeling ini bagus buat meratakan warna kulit jadi nggak belang-belang. Bahan kimia yang digunakan biasanya kombinasi antara AHA dan BHA, termasuk asam glikolat, asam laktat, asam salisilat, dan asam malat.
Setelah wajah dibersihkan dokter akan mengoleskan cairan kimia di kulit lalu didiamkan selama beberapa menit. Rasanya agak sedikit perih seperti disengat. Kemudian, prosedur pun selesai dan wajah dibersihkan kembali.
Medium chemical peeling
Kalau yang ini bedanya, bisa mengangkat sel kulit mati dari lapisan dermis dan epidermis. Untuk bahan kimianya, bisa asam trikloroasetat atau asam glikolat.
Prosedurnya kurang lebih sama dengan superficial chemical peeling. Tapi kulit yang diberi cairan kimia akan berubah jadi abu-abu atau agak putih. Setelahnya, kulitmu mungkin akan jadi lebih merah atau gelap selama beberapa hari.
Deep chemical peeling
Treatment yang lebih dalam ini menggunakan asam karbolatatau asam trikloroasetat. Nah, kalau prosedurnya harus pakai obat bius lokal biar area kulit wajah mati rasa sementara. Dokter bakalan mengoleskan asam karbolat secara berkala lalu dibersihkan dan diberikan salep untuk mencegah nyeri dan kulit kering.
Apakah ada efek samping dari chemical peeling? Meski aman jika dilakukan oleh dokter, tapi tetap ada risikonya ya. Misalnya kulit kemerahan, kering, kulit terasa panas, bengkak, perubahan warna kulit, infeksi, bahkan kerusakan hati, ginjal, hati, dan jantung akibat asam karbolat.
Mungkin kamu belum familiar sama prosedur kecantikan yang satu ini. Tapi mikrodermabrasi ini bisa bikin kulit cerah seketika dan warnanya pun merata. Udah gitu, tindakannya pun non-bedah jadi aman banget. Nggak menimbulkan rasa sakit pula.
Mikrodermabrasi cocok buat kamu yang punya masalah kulit seperti bercak akibat penuaan, komedo, kulit kusam, muncul garis halus atau keriput, pori-pori besar, dan berjerawat.
Buat yang punya masalah hiperpigmentasi juga bisa diatasi dengan mikrodermabrasi. Hiperpigmentasi ini adanya perubahan warna kulit, jadi sebagian lebih gelap dan nggak rata. Penyebabnya bisa akibat bertambahnya usia dan paparan sinar matahari. Buat yang jarang pakai sunscreen, harus waspada nih!
Radiasi ultraviolet dari paparan sinar matahari langsung bisa meningkatkan produksi melanin yang memicu timbulnya hiperpigmentasi. Selain mikrodermabrasi, pastikan kamu juga rutin pakai tabir surya ya.
Untuk prosedur mikrodermabrasi, rata-rata memakan waktu 30-60 menit. Dimulai dari membersihkan wajah lalu menyemprotkan kristal-kristal mikro ke lapisan terluar kulit wajah. Kristal ini bisa mengikit lapisan luar kulit sehingga merangsang pertumbuhan sel kulit yang baru.
Dokter juga bisa melakukan diamond-tip handpiece, sebuah alat seperti tongkat yang bisa menyedot dengan bagian ujung kristal mikro. Biasanya alat ini digosok ke kulit dan sel kulit matinya akan mengelupas. Alat ini biasa dipakai di area sudut wajah, seperti sekitar mata.
Nggak cukup sekali, untuk hasil yang maksimal kamu akan butuh 5-16 sesi mikrodermabrasi. Hasilnya, kulit bakalan lebih cerah bercahaya dan mulus. Di beberapa rumah sakit swasta, biaya mikrodermabrasi per sesinya mulai dari Rp300 ribuan.
Adapun risiko yang mungkin dialami setelah melakukan prosedur ini, misalnya wajah jadi lebih merah dan bengkak selama 3 jam setelahnya. Kemudian, kulit juga terasa lebih kering selama semingguan dan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Biasanya ditandai dengan kulit jadi langsung merah kalau kamu panas-panasan.
Untuk perawatan setelahnya, kamu bisa minta rekomendasi langsung dari dokter ya! Secara umum jangan lupa menggunakan moisturizer yang lebih lembap dari biasanya, gunakan tabir surya, dan melindungi wajah dari sinar matahari langsung seperti menggunakan topi lebar dan kacamata hitam.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.