3 Masalah yang Bisa Terjadi Saat Kamu Terlalu Bergantung Pada Pasangan

Ada tipe wanita yang terlalu bergantung pada pasangannya. Baik dari segi emosional, material, dan apapun itu nggak bisa lepas dari keberadaan pasangan. Contoh kasusnya bisa beragam dan nggak semua orang melakukan hal yang sama. 

Misalnya, setiap bepergian harus ditemani pasangan, mengharapkan pasangan membelikan atau membayarkan kebutuhannya, termasuk meminta pasangan untuk mengambil keputusan atas apapun yang ingin dilakukan. 

Kalau hanya sesekali, mungkin itu wajar. Tapi ketika hidupmu secara keseluruhan jadi tergantung sama pasangan, bisa berdampak kurang baik juga lho untuk dirimu sendiri. Kira-kira apa aja ya yang mungkin aja terjadi sama kamu ke depannya? 

Nggak percaya diri 

Udah jadi kebiasaan kalau apapun yang kamu akan lakukan, harus minta pendapat pasangan. Padahal banyak lho hal-hal dalam hidup yang butuh keputusan dari dirimu sendiri. Misalnya, sesepele beli sepatu atau baju baru, membuat keputusan dalam pekerjaan, menyelesaikan masalah, dan sebagainya. 

Ketika kamu terlalu bergantung pada pasangan, kamu akan kebingungan mengambil keputusan apapun. Lama-lama kamu pun jadi nggak percaya diri karena nggak terbiasa memutuskan sesuatu. 

Enaknya punya pasangan tentunya ada orang yang bersedia meluangkan waktu mendengarkan segala cerita dan keluh kesahmu serta memberi pendapat. Tapi seharusnya, kamulah yang memutuskan dan bertanggung jawab pada segala hal. 

Malas 

Selama ini kamu mengandalkan apapun pada pasangan. Setiap bepergian, kamu selalu mita antar-jemput, mau beli sesuatu pun terbiasa menunggu pasangan membelikan, dan ketika ada apapun, pasanganlah yang jadi solusi. 

Kebiasaan ini akan bikin kamu jadi malas dan nggak bisa memecahkan masalah sendiri. Padahal memiliki karakter mandiri itu penting lho. Pun, ketika kamu nggak bisa menyelesaikan sendiri, setidaknya kamu tahu orang-orang yang memang bisa membantu dan itu nggak selalu pasanganmu. 

Takut berpisah 

Karena menggantungkan hidup pada pasangan, kamu jadi nggak bisa lepas dari dia. Kamu pun sangat takut berpisah karena artinya akan kehilangan semuanya. Kalau pasangan memang tulus dan nggak keberatan, mungkin saja kamu memang beruntung. Tapi bagaimana kalau ternyata dia merasa lelah dengan kebiasaanmu dan akhirnya meninggalkanmu suatu saat nanti? 

Kamu tentu akan sangat kacau dan bingung karena terlalu bergantung pada orang lain. Kamu pun rentan nggak merasakan bahagia saat nggak ada pasangan. Katakanlah kamu 100 persen yakin pasangan nggak akan selingkuh dan selalu setia, tapi coba bayangkan bagaimana kalau dia nggak ada, sakit, atau nggak bisa lagi memberikan kenyamanan tersebut?