4 Akibat Anak Sering Menangis

Hani Apriliani
4 Akibat Anak Sering Menangis

Sebagian besar anak akan menggunakan tangisan untuk berkomunikasi dan akan terus menangis sampai orang tua merespons kebutuhan mereka. Hal paling umum yang menyebabkan anak terus menangis yaitu karena lapar, haus, atau merasa kurang nyaman.

Tapi ketika sang anak mulai menangis, tak sedikit orang tua yang lambat merespon tangisan tersebut. Orang tua justru membiarkan sang anak menangis hingga waktu tertentu, baru kemudian mendiamkannya. Lalu ada juga yang sengaja melepas anaknya menangis dan berhenti sendiri.

Padahal jika anak dibiarkan sering menangis bisa berbahya bagi tumbuh kembangnya, lho. Berikut Galadiva bagikan informasi mengenai empat akibat negatif jika anak sering menangis.

Anak bisa tumbuh dengan karakter pemarah di kemudian hari

Jika anak dibiarkan sering menangis, bisa jadi hal ini akan mengganggu kesehatan jiwanya dikemudian hari. Anak cenderung akan bersikap menentang dan agresif. Bagaimana bisa? Sebab ketika semua adrenalin masuk ke bagian otaknya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang pemarah. Padahal, tugas orangtua yaitu melakukan berbagai upaya pencegahan agar anak tak sering menangis dan memastikan dia merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya.

Anak akan mendapat tekanan besar dan mengalami stres

Mom, jika anak sering dibiarkan sering menangis maka jaringan saraf otaknya mendapat tekanan yang sangat besar dan membuatnya mengalami stres. Hal ini disebabkan karena saat menangis, tubuh anak sedang memproduksi hormon kortisol yang sangat tinggi dan jika tak segera diatasi maka bisa berdampak buruk bagi perkembangan otaknya.

Anak jadi kurang sensitif saat dewasa

Jika anak sering menangis maka bisa menyebabkan otaknya dipenuhi oleh hormon kortisol. Jika kadar kortisol dalam tubuh terlalu tinggi, maka bisa mengganggu kerja saraf yang menyampaikan informasi ke otak. Kalau sudah begitu, anak bisa jadi kurang sensitif dan memiliki gangguan kecerdasan saat dewasa nanti.

Mengganggu pertumbuhan anak

Lagi, saat anak sering menangis maka ia juga memproduksi hormon kortisol dalam tubuh. Selain dapat mengganggu kerja otak, hormon kortisol yang terlalu berlebihan pun bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh anak. Jika imunitasnya menurun, maka tumbuh kembangnya pun bisa memburuk.

LATEST ARTICLE