7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Tanpa disadari, banyak orang yang mengutamakan gengsi. Gengsi sendiri merupakan perasaan memiliki harga diri tinggi, memposisikan diri selalu di atas orang lain, dan erat kaitannya dengan sifat sombong, arogan, serta cenderung merendahkan orang lain.
Orang yang gengsian seringkali melakukan berbagai cara, bahkan memaksakan diri, untuk terlihat setara dengan orang-orang yang ada di ‘atas’ dan nggak mau kelihatan lemah serta dipandang rendah.
Kalau gengsiannya sudah parah, orang ini bisa rela berbohong demi menjaga harga diri, pura-pura punya segalanya, dan memaksakan keinginannya padahal aslinya nggak mampu ke sana.
Salah satu contoh paling sederhana adalah kehidupan di media sosial. Ketika melihat orang-orang yang dianggap keren, misalnya seorang fashion influencer dengan kehidupan glamor.
Orang gengsian akan berusaha agar terlihat seperti itu. Untuk kelihatan seperti kelas atas, ia mulai berbelanja barang branded, menolak makan di tempat biasa, serta berlibur ke tempat-tempat yang biasanya didatangi orang-orang berduit. Padahal aslinya nggak mampu untuk hidup seperti itu, bahkan nggak sedikit yang jadi berhutang gara-gara gengsi.
Contoh lain di dunia kerja, biasanya ada orang-orang penuh gengsi yang merasa paling pintar, selalu menceritakan pengalaman hebat yang pernah dilakukan, nggak pernah mengakui kesalahan, dan maunya hanya disejajarkan dengan posisi atas. Padahal secara kemampuan pun belum mumpuni, tapi selalu merasa tinggi.
Dalam beberapa aspek, sifat gengsian ini mungkin pernah dialami semua orang. Namun, sebenarnya sifat ini kalau berkembang jangka panjang bisa berdampak buruk dan merugikan diri sendiri lho! Berikut kerugian yang akan kamu rasakan bila sering mengutamakan gengsi:
Susah mengembangkan diri
Orang dengan gengsi tinggi biasanya merasa paling hebat sehingga enggan melakukan hal-hal pembelajaran baru karena merasa sudah mengerti segala hal. Kamu pun selalu merasa pekerjaan dan pencapaianmu selalu lebih baik dari orang lain. Padahal, selalu belajar dari waktu ke waktu itu bagus untuk diri sendiri karena membuatmu lebih berkembang. Gara-gara gengsi, kamu jadi menutup diri pada perkembangan diri sendiri.
Melewatkan peluang
Dalam pekerjaan, kamu menolak satu tim dengan karyawan level bawah atau anak baru yang belum berpengalaman, kamu juga menolak berbagai pekerjaan karena gajinya kurang besar, kamu juga enggan berteman dengan orang-orang yang pendidikannya lebih rendah. Padahal, bisa saja dalam kesempatan tersebut akan membawa kamu lebih baik, tapi kamu menolaknya dengan alasan yang nggak logis.
Mempersulit diri sendiri
Pada dasarnya, banyak hal sederhana yang bisa bikin bahagia. Tapi gara-gara gelap mata, kamu jadi ambisius mengejar hal yang di luar kemampuan. Kalau dibiarkan terus menerus, akhirnya ini akan mempersulit dan menyiksa diri sendiri. Hal-hal yang dulu kamu senangi jadi nggak menarik. Kebahagiaan yang didapatkan pun jadi lebih semu karena kamu selalu membandingkan diri dengan orang lain.
Haus pengakuan
Pada akhirnya kamu menjadi orang yang selalu haus pengakuan. Kamu melakukan berbagai hal yang untuk dilihat orang lain dan dipamerkan. Kamu sendiri jadi nggak pernah puas dan selalu ingin dipuji orang lain, tetapi cara yang dijalani pun bisa jadi kesalahan. Lama-lama hidupmu jadi penuh iri dan dengki, semakin memandang rendah orang lain, dan nggak berempati.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.