4 Bahan Diskusi Yang Wajib Dibahas Sebelum Menikah

Dian Afrillia
4 Bahan Diskusi Yang Wajib Dibahas Sebelum Menikah

Pernikahan itu nggak hanya sebatas akad dan pesta, tapi sebuah perjalanan panjang setiap pasangan. Kalau bisa, tentu semua orang juga pengennya nikah sekali seumur hidup dan bisa langgeng sama maut memisahkan. 

Tapi nyatanya, mempertahankan hubungan pernikahan itu nggak selalu mudah lho. Ini terbukti dari data kasus perceraian di Indonesia yang dibuat Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2018, angka perceraian mencapai 408.202 kasus dan ini pun meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya. Beberapa penyebabnya adalah pertengkaran, keuangan, dan KDRT. 

Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan menikah. Kamu dan pasangan bisa sering-sering diskusi mendalam soal kehidupan pernikahan. Memang nggak 100 persen jaminan hubungan bisa berjalan mulus,  tapi setidaknya kalau ada perbedaan pandangan terhadap hal-hal krusial bisa terlihat dari awal. 

Berikut empat bahan diskusi yang wajib dilakukan sebelum memutuskan menikah. 

Tempat tinggal

Pertama, soal tempat tinggal. Mungkin jauh sebelum menikah kamu merasa mau-mau aja tinggal di mana pun asal bareng pasangan. Tapi tetap aja masalah tempat tinggal ini harus dipikirkan matang-matang. Coba diskusikan tentang tinggal bareng mertua, mengontrak, beli rumah atau tinggal di apartemen. 

Jangan sampai pasanganmu ternyata maunya kalian tinggal di rumah orang tuanya, sedangkan kamu lebih suka mandiri walau harus mengontrak rumah. Pastikan kalian menemukan jalan tengah ya. Sebab hal ini cukup krusial dan kalau beda pendapat, bisa dipertimbangkan lagi apa kamu mau ngalah? 

Anak

Persoalan anak ini juga bisa memicu ketidaknyamanan dalam hubungan pernikahan. Mending bahas dari awal agar ada kejelasan dan bayangan. 

Mulailah dari menanyakan pada diri sendiri dan pasangan, apakah menginginkan anak? Kalau salah satu ternyata enggak, lalu bagaimana solusinya? Terus kalau ternyata nggak bisa punya anak gimana, apakah mau adopsi, ikhlas menjalani pernikahan tanpa anak, coba program bayi tabung, atau pasangan akan menikah lagi? 

Nggak cuma itu, kamu juga harus menanyakan kira-kira ingin punya anak berapa, tentang pola asuhnya, pendidikannya, siapa yang akan mengurus, apakah suami akan membantu merawat sejak bayi, apakah akan punya asisten khusus anak, dan lain-lain.

Keuangan

Masalah ekonomi ini sangat krusial dan bisa menyebabkan keributan, bahkan perceraian. Memang sih nggak ada yang tahu kondisi perekonomian kalian nantinya akan gimana. Tapi setidaknya bisa didiskusikan hal-hal mendasar. 

Misalnya, siapa yang akan mengelola keuangan, apa aja rencana keuangan kalian, bagaimana dengan tabungan untuk masa tua, biaya rumah tangga, biaya pendidikan anak, dana darurat, asuransi, investasi, dan biaya hiburan seperti liburan atau belanja. 

Ekspektasi soal kehidupan pernikahan 

Ajak pasanganmu bicara soal ekspektasi kehidupan setelah menikah. Apa sih bayangannya waktu kalian udah menikah nanti? Apa dia ingin punya istri yang selalu di rumah, nggak boleh bekerja, selalu masak dan bersih-bersih rumah tiap hari, menyiapkan pakaian, nggak boleh berpenghasilan lebih besar, harus izin sebelum bepergian, dan sebagainya. 

Setelah mendengar pernyataannya, jangan lupa tanyakan pada diri sendiri, yakin kamu mau hidup seperti itu? Kalau memang bayangannya sama-sama cocok sih bagus. Tapi kalau malah jompang, pertimbangkan lagi deh hubungan kalian. 

LATEST ARTICLE