4 Daftar Negara yang Nggak Terbiasa dengan Budaya Basa-basi

Nesia Amarasthi
4 Daftar Negara yang Nggak Terbiasa dengan Budaya Basa-basi

Bertemu orang dengan budaya atau kebiasaan yang berbeda bisa dibuka dengan obrolan ringan. Namun, di beberapa negara ini nggak terbiasa dengan budaya basa-basi. Jadi, kalau bertemu dengan penduduk setempat saat berlibur atau kuliah di negara-negara ini, kenali caranya bersosialisasi ya.

Finlandia

Dilansir oleh BBC, masyarakat Finlandia mempunyai prinsip ‘diam adalah emas, berbicara adalah perak’. Pada akhirnya, nggak suka basa-basi menubuh dan jadi kebiasaan mereka untuk nggak ikut campur masalah orang lain. Jika mencoba bertanya ‘bagaimana kabarmu hari ini’, mereka akan menjawab dengan kalimat panjang menceritakan seluruh kehidupan mereka.

Namun, kalau berbicara dengan orang asing atau turis, mereka cukup membatasi. Ini karena kendala bahasa, di sini memakai dua bahasa yaitu Finlandia dan Swedia. Sedangkan bahasa internasional atau bahasa Inggris baru diajarkan pada anak usia 6 tahun.

Selain karena nggak punya tradisi basa-basi, masyarakat Finlandia juga menghindari masalah karena terlalu banyak bicara. Jadi, biar nggak nambah masalah ngomong seperlunya aja. Ini bisa dirasakan ketika naik transportasi umum, suasana cenderung hening.

Belanda

Khususnya di kawasan Amsterdam, cara bicara penduduknya terang-terangan dan nggak suka basa-basi. Ben Coater, penulis buku Why the Dutch Are Different, mengalami hal yang menurutnya mengagetkan. Ia mendapatkan komentar secara langsung dari temannya, gaya rambutnya nggak cocok dengannya sama sekali.

Cara berbicara yang jujur dan apa adanya mungkin membuat orang baru terasa shock. Tetapi begitulah budaya di sana, nggak ada basa-basi dan apapun diungkapkan apa adanya. Kalau ada yang merasa tersinggung, mungkin mereka akan menganggap ini hal biasa atau dianggap ‘salah sendiri’.

Orang Belanda memiliki cara berkomunikasi yang benar-benar berbeda. Di tempat umum, mungkin mereka biasa bercerita tentang persoalan kesehatan atau cerita personal lainnya. Namun, mereka nggak membicarakan soal gaji dan tunjangan kesehatan secara terbuka. Artinya, informasi yang berkaitan dengan materi tetap disimpan dan jadi rahasia personal.

Skandinavia

Tidak seperti penduduk Amerika yang membuka obrolan santai dengan kalimat basa-basi. Orang Skandinavia jarang mempercakapkan basa-basi sosial. Obrolan ringan di negara seperti Norwegia, Swedia dan Finlandia mengobrol bukan hal yang dilakukan untuk memecah keheningan.

Dikutip dari Transparent Language Blog, hal tersebut dilakukan bukan karena punya karakter kasar. Kalau mereka mananyakan kabar, artinya mereka benar-benar peduli dan mau mendengarkan.

Jerman

Penduduk Jerman punya karakter yang berbeda lagi. Mereka lebih memilih bekerja dan menyelesaikan tugasnya dibanding membuka obrolan ringan untuk berbasa-basi. Obrolan yang serius mungkin bisa diterima, antara lain perihal yang terkait dengan kehidupan seperti seputar kesehatan, keluarga dan pekerjaan.

LATEST ARTICLE