7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Berdasarkan data yang dirilis Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) antara 1 Januari 2020 hingga 23 September 2020 kekerasan pada anak mencapai 5.697 kasus. Selain data tersebut, akhir-akhir ini marak diberitakan kasus-kasus kekerasan pada anak. Misalnya Jeongin, bayi usia 16 bulan yang meninggal karena kekerasan ortu.
Dibalik kasus-kasus kekerasan pada anak yang terjadi, ortu wajib tahu bagaimana cara menghindari berbagai jenis kekerasan pada anak. Karena efeknya nggak temporal atau berefek jangka panjang dan bahkan membentuk karakter anak, maka perhatikan jenis kekerasan yang perlu di hindari di bawah ini.
Menyakiti tubuh anak atau membuat fisiknya terluka. Kekerasan fisik tak hanya mengakibatkan luka fisik saja tetapi juga memengaruhi kondisi psikisnya. Anak jadi insecure, pendiam dan nggak percaya diri. Bahkan, ia akan jadi keras pada diri sendiri dengan tujuan menghindari hukuman fisik atau kekerasan pada tubuhnya.
Dikutip dari Kompas, mental anak bisa terganggu setelah mendapatkan kekerasan emosional. Jenis kekerasan emosional pada anak misalnya membentak, meremehkan, mengancam dan tidak menunjukkan kasih sayang. Perkembangan emosi yang nggak stabil, secara nggak langsung membentuk anak jadi pribadi yang labil dan mood naik turun.
Jenis kekerasan emosional ini seringkali dilakukan tanpa sadar. Kadang, ortu lelah dan anak membutuhkan perhatian lebih namun yang didapatkan anak adalah ucapan bernada tinggi. Ini wajib dihindari dengan memiliki kontrol penuh atas emosi.
Segala jenis aktivitas seksual yang dipaksakan disebut dengan kekerasan seksual. Kekerasan seksual tidak hanya menyangkut kontak fisik saja. Ucapan verbal yang dilontarkan dengan maksud melecehkan juga tergolong dalam kekerasan seksual pada anak.
Penelantaran anak diukur dengan keterpenuhan kebutuhan dasar anak. Seperti makan, pakaian, kesehatan dan lingkungan yang memadai untuk pertumbuhannya. Selain itu, tidak memberikan kasih sayang dan perhatian cukup juga dianggap sebagai sebuah penelantaran. Misalnya, meninggalkan anak sendirian dalam waktu lama serta membiarkan buah hati berada dalam situasi yang membahayakan juga termasuk penelantaran.
Jenis kekerasan pada anak di atas, wajib dijauhi untuk membentuk generasi yang unggul. Selain itu, pemenuhan hak anak juga perlu menjadi perhatian ortu. Disamping itu, efek kekerasan pada anak juga tak boleh diabaikan.
Menurut WHO, kekerasan pada anak adalah suatu tindakan aniaya dan perlakuan yang tak semestinya sehingga menyakiti fisik, emosional, seksual, melalaikan pengasuhan serta mengeksploitasi untuk kepentingan komersil. Kekerasan dapat membahayakan hidup, kesehatan, martabat sehingga perlu dihindari. Efeknya pada anak, ia jadi tertutup dan nggak bisa bersosial, merasa tak berharga dan memiliki kondisi emosional yang labil.
Dari poin-poin penting di atas, ketahui setiap tindakan dan ukur efeknya. Jauhi dan hindari perlakuan yang tak semestinya.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.