5 Alasan Membandingkan Diri dengan Orang Lain Bikin Frustasi, Stop Ya!

Nesia Amarasthi
5 Alasan Membandingkan Diri dengan Orang Lain Bikin Frustasi, Stop Ya!

Membandingkan diri sendiri wajar terjadi. Ketika berinteraksi dan bertukar informasi dengan teman atau lingkungan sosial kita sering nggak sadar membandingkan diri dengan mereka. Meski menurut Leon Festinger, seorang pencetus teori perbandingan, penilaian terhadap diri sendiri itu penting dilakukan. Tetapi jika membandingkan seputar penampilan fisik, kemampuan, capaian secara berlebihan, efeknya jadi terlalu keras pada diri sendiri.

Membandingkan siapa yang lebih hebat, siapa yang lebih menarik, dan lain sebagainya nggak bikin kita jadi bahagia lho. Nah, membandingkan diri dengan orang lain harus distop segera karena alasan di bawah ini.

Bikin kurang bersemangat meraih ‘prestasi’

Prestasi nggak melulu naik gaji, menang lomba dan meraih posisi tinggi. Prestasi bisa meliputi kemampuan atau potensi yang disenangi bertambah. Bahkan, merasakan hidup bahagia pun satu prestasi yang dicari mayoritas orang lho.

Kalau masih membandingkan diri dengan orang lain, maka acuannya bukan diri sendiri. Tapi orang lain yang menentukan ‘prestasi’. Nah ‘kan..itu artinya kamu harus berhenti segera memberi penilaian dengan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Menurunkan harga diri

Apa yang paling berharga dalam hidup seseorang? Karena setiap orang punya jawaban dan latar belakang masing-masing, maka tidak tepat jika membandingkan kualitas hidup seseorang dengan orang lain. Misalnya, dia enak ya punya uang cukup untuk belanja pakaian branded, sedangkan aku bisa beli kaos setiap bulan saja sudah lumayan.

Dari contoh tersebut, setiap orang punya ‘nilai’ yang berbeda-beda dalam mengelola hidupnya. Jadi, jangan sampai penghargaan terhadap diri sendiri anjlok karena diukur berdasarkan kemampuan orang lain.

Potensi diri jadi kurang tergali

Banyak orang hebat bisa mencapai orientasi hidupnya. Ia terus bergerak maju dan terus berusaha. Bisa satu diantara mereka jadi inspirasi, tetapi tujuan hidupmu ada di setiap tahapan yang kamu jalani. Jangan sampai membandingkan diri dengan orang lain hingga potensi diri kurang tergali.

Jadikan orang-orang hebat sebagai inspirasi untuk mengeksplorasi dan menemukan pencapaian diri.

Mudah merasa tertekan

Setiap orang punya harapan dan cita-cita. Jika satu waktu harapan nggak sesuai kenyataan atau cita-cita belum tergapai, nggak perlu iri dengan hasil  yang dicapai oleh orang lain. Iri dan sulit menerima kenyanyaan bikin mudah tertekan lho. Ujung-ujungnya jadi sering lelah tapi belum ngapa-ngapain.

Sering menyalahkan diri sendiri

Berinteraksi dengan orang lain bisa mempunyai efek positif kok. Jadi kenapa yang menghantui adalah dia bisa mencapai cita-cita dan kenapa kita tidak, ini perlu diubah ya. Jika mereka bisa mendapatkan prestasi, maka kita juga bisa meraih sesuatu yang membahagiakan.

Jangan menyalahkan diri sendiri kalau harapan nggak sesuai dengan kenyataan. Karena setiap orang punya momen masing-masing, maka kesabaran adalah teman baik dari berusaha sesuai kapasitas diri.

LATEST ARTICLE