7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Bahasa merupakan medium dalam menyampaikan banyak hal. Bahasa juga bisa menjadi medium untuk mendidik anak. Hasil dari sikap berbahasa punya efek besar pada anak lho. Seperti yang pernah diteliti oleh para ahli, orang tua yang sering marah akan memberikan efek negatif pada anaknya.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, komunikasi sehari-hari juga bisa menumbuhkan sikap empati anak. Dalam beberapa hal, orang tua memang jadi referensi bagi anak-anaknya. Nah, anak yang mempunyai sikap empati pada lingkungan sekitarnya secara internal dibangun lewat kebiasaan berbahasa orang tuanya.
Daniel Goleman dan Paul Ekman memberikan pengertian tentang empati. Dalam penjelasan kedua psikolog tersebut, empati terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, empati kognitif yang membuat seseorang mampu memahami apa yang dirasakan dan apa yang dipikirkan. Empati kognitif ini membuat seseorang lebih mudah menyampaikan informasi dengan cara yang mudah diterima orang lain.
Kedua, empati emosional bersifat efektif. Dengan empati emosional, seseorang jadi mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Artinya, dengan empati afektif ini seseorang bisa membangun relasi emosional. Ketiga, compassionate empathy yang berbentuk tindakan untuk membantu orang lain atas dorongan rasa.
Lantas, bagaimana cara efektif untuk membangun sikap tersebut pada buah hati? Ini ada 5 cara yang bisa diterapkan dalam keseharian.
Memberi contoh dan berempati pada anak
Yang dilihat anak bisa diserap, itu artinya diperlukan menunjukkan contoh yang baik agar mendapatkan efek positif. Untuk menumbuhkan sikap empati, berilah contoh lewat relasi orang tua kepada orang lain. Berikan kesempatan anak untuk menjalin relasi dengan temannya atau tetangga sebelah rumah. Beri tahu juga tentang teman-teman orang tua dan bagaimana merespon orang lain.
Selain memberi contoh relasi dengan orang lain, cobalah untuk berempati pada anak. Misalnya, ketika menemani anak belajar naik sepeda. Saat ia takut mengayuh sepeda roda dua, orang tua bisa meyakinkan anak. Misalnya dengan mengatakan “Ibu tahu kamu takut karena belum bisa naik sepeda roda dua. Setiap kamu latihan, ibu akan menemani jadi nggak perlu takut lagi.”
Menerjemahkan perasaan orang lain
Mungkin maksud anak bercanda dengan mengambil permen temannya. Namun, peristiwa tersebut bisa menumbuhkan sikap empati anak lewat menerjemahkan perasaan orang lain.
Misalnya dengan mengucapkan “Kamu lihat raut muka temanmu, nggak? Mukanya sedih ketika permennya kamu ambil. Ayo, kembalikan permennya. Jika kamu ingin permennya, minta dengan baik-baik ya. Kalau dia membolehkan, kamu pasti akan dikasih tanpa membuatnya merasa sedih.”
Menamai perasaan
Pada anak yang masih berusia dini, mereka belum mengenal perasaannya. Orang tua bisa menumbuhkan sikap empati lewat cara ketiga ini. Yaitu dengan menggunakan kartu perasaan sehingga anak bisa menamai perasaannya.
Misalnya, saat anak merasa kesal karena harus mengusaikan jam bermainnya dan tidur siang. Saat wajah anak menunjukkan rasa kesal, ajaklah ia mengkomunikasikan perasaannya. Contohnya, “kamu sekarang merasa kesal yak arena harus membereskan mainan dan tidur siang?” setelah menanyai, biarkan anak menjelaskan alasan dan indikasi perasaannya.
Berbagi emosi
Menjadi orang tua yang baik artinya bisa menjadi pendengar bagi anak-anaknya. Ini satu landasan untuk menumbuhkan sikap empati anak, yaitu dengan berbagi emosi dengan anak. Jika melihat anak enggan mengekspresikan isi hatinya, orang tua bisa memberikan pertanyaan. Pastikan anak merasa nyaman ketika mengungkapkan isi hatinya, ya.
Hindari kebiasaan kasar
Bersikap dan mengucapkan kata kasar nggak mendukung pertumbuhan sikap empati pada anak. Justru bisa berefek sebaliknya, lho! Jadi, baiknya hindari bersikap dan mengucap kata kasar di depan anak. Dan juga jangan memberi excuse ketika anak bersikap kasar. Misalnya, hindari kata-kata “namanya juga anak-anak, berkelahi dan rebutan mainan itu biasa.”
Lewat komunikasi seperti contoh diatas, sikap empati anak bisa ditumbuhkan. Beberapa hal lain juga perlu dikondisikan. Misalnya ketika anak mendengar berita buruk, tetaplah dampingi anak dengan bijak dalam segala situasi ya.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.