5 Tanda Orang Tua Toxic yang Berdampak Buruk Pada Anak

Dian Afrillia
5 Tanda Orang Tua Toxic yang Berdampak Buruk Pada Anak

Setiap orang tua sudah pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak, serta ingin sang anak jadi pribadi yang baik dan sukses di masa depan.

Namun kadang, orang tua juga punya ambisi tersendiri tentang bagaimana anak harus bersikap, bergaul , berprestasi, dan menyukai  hal-hal yang diinginkan orang tuanya. 

Padahal anak punya kehidupannya sendiri lho. Tugas orang tua adalah mendukung, membimbing, bukan memaksakan kehendak. Sejak dini, anak seharusnya boleh memilih jalannya sendiri, selama itu hal positif, tentunya. 

Awas, jangan sampai jadit toxic parents lho! Sebab anak bisa tertekan, terkekang, dan sulit mengembangkan diri di masa depan. 

Yuk kenali tanda-tanda yang biasa dilakukan oleh para orang tua toxic! 

Terlalu banyak mengkritik

Banyak orang tua terlalu banyak memberi kritik pada anak. Setiap kali ia melakukan sesuatu, kamu selalu berkomentar pedas. Mungkin ia belum melakukannya dengan sempurna, hanya iseng coba-coba, atau malah membuat kesalahan.

Namun, nggak semua hal mesti dikritik lho! Ketika anak selalu menerima kritik, ia bisa kehilangan rasa percaya diri, merasa selalu salah, atau bahkan merasa bodoh karena di mata orang tuanya ia nggak pernah berhasil melakukan apapun. Ini bisa menimbulkan luka batin yang bisa terbawa sampai anak dewasa. Bukannya sukses, anak malah jadi minderan dan susah berkembang. 

Nggak pernah memberi apresiasi

Jangan sampai kamu menjadi orang tua yang semangat memberi hukuman bila anak salah, tetapi lupa mengapresiasi saat anak berhasil. Tanda lain perilaku toxic ialah mengabaikan anak dan memperlakukannya dengan kurang baik. 

Padahal, anak sudah melakukan hal terbaik yang bisa ia lakukan, maka nggak ada salahnya kan memberi apresiasi? Bisa dengan memberikan pujian, memberi hadiah kecil, atau sekadar meluangkan waktu untuk bermain bersamanya. 

Sering mempermalukan anak

Anakmu mungkin sering berbuat kesalahan, nilai-nilainya di sekolah bukan yang terbaik, pun seringkali gagal melakukan sesuatu yang diminta orang tuanya. Namun, bukan berarti kamu sebagai orang tua bisa mempermalukannya begitu saja lho! Toxic parents biasanya nggak ragu untuk menghina, merendahkan, memaki, berteriak, dan memukul anak di depan orang lain. Pun suka mengumbar kejelelannya pada teman-teman si anak, guru, atau orang tua lain. 

Mengawasi anak berlebihan

Anak-anak memang perlu diawasi, tetapi jangan sampai berlebihan. Anak juga punya dunia sendiri, punya privasi, dan punya hak untuk berkegiatan tanpa orang tuanya bila usianya sudah mencukupi. Mengawasi anak berlebihan, sembarangan masuk kamar tanpa mengetuk, menelepon anak terus menerus nyatanya akan membuat ia tertekan lho.

Jangan sampai kebiasaan ini malah membuat hubungan anak dan orang tua jadi merenggang karena anak bisa saja jadi berbohong demi merasa bebas dari kekangan. 

Memaksakan kehendak 

Dengan alasan ingin yang terbaik buat anak, orang tua seringkali memaksakan kehendak. Anak harus punya nilai bagus di semua pelajaran, harus ikut les ini-itu sesuai keinginan orang tua, harus bisa ini-itu yang padahal anak nggak nyaman melakukannya. Mungkin saranmu sebagai orang tua memang bagus, tetapi kalau anak merasa terpaksa, apakah hasilnya akan sesuai bayangan? 

LATEST ARTICLE