6 Hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Orang Tua untuk Membentuk Karakter Anak

Nesia Amarasthi
6 Hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Orang Tua untuk Membentuk Karakter Anak

Membentuk karakter anak tidak semudah menyelesaikan pekerjaan rumah. Meskipun penting untuk memulainya dari rumah dan dari melakukan hal-hal sederhana, tetapi hasilnya baru bisa dilihat satu dekade atau lebih. Karena tidak mudah, maka diperlukan hal-hal yang bisa jadi pertimbangan untuk membentuk karakter anak. Apa saja? Di bawah ini penjelasan singkatnya.

Membentuk karakter anak dimulai sejak dini

Setelah anak mengalami proses pertumbuhan, baik secara fisik, motorik, kognitif, psikologis dan emosional, maka ia juga akan mengalami pembentukan karakter. Setelah ia bisa merangkak, berjalan, berlari hingga bisa membedakan mana warna merah, kuning dan lain sebagainya, maka proses berpikir juga akan meningkat. Ia bisa berbahasa dan mengkomunikasikan pikiran serta gagasannya.

Nah, pertama yang perlu diperhatikan oleh orang tua unuk membentuk karakter anak adalah pendidikan sesuai dengan usianya. Pendidikan yang bisa membentuk watak atau sifat batin yang memengaruhi cara berpikir, sikap, budi pekerti dan perilaku. Ini tidak hanya dibentuk lewat pendidikan formal, tetapi pendidikan di rumah yang dimulai sejak dini justru bisa melekat.

Menanamkan nilai-nilai positif

Orang tua selalu menginginkan hal yang terbaik buat buah hatinya. Pun tumbuh menjadi anak yang berkarakter juga menjadi harapan orang tua. Untuk itu, dalam membentuk karakter anak terdapat nilai-nilai positif yang perlu ditanamkan sejak usia dini.

Dalam model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK), terdapat 9 pilar untuk pembelajaran. Pilar tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
  • Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemadirian
  • Kejujuran/amanah dan diplomasi
  • Hormat dan santun
  • Dermawan, suka menolong dan gotong-royong/kerjasama
  • Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras
  • Kepemimpinan dan keadilan
  • Baik dan rendah hati
  • Toleransi, kedamaian, dan persatuan

Pilar tersebut bersifat positif, artinya bisa dijadikan pegangan selama membentuk karakter anak.

Membuat situasi rumah kondusif

Situasi yang terjadi di rumah tentu tidak selalu mulus. Berbagai persoalan baik di dalam maupun diluar rumah bisa memengaruhi. Ada hal diluar kendali seperti situasi pandemi yang terjadi secara global, mungkin secara nggak langsung bisa memengaruhi kondisi di rumah.

Ini juga perlu jadi pertimbangan buat Parents ketika mendidik anak menjadi generasi berkarakter. Lantas, bagaimana membuat situasi rumah kondusif? Setidaknya, membuat segala masalah yang dialami bisa terjelaskan dan bisa dibahasakan pada anak sesuai usianya.

Mempertimbangkan lingkungan

Di luar rumah, anak bisa menemukan banyak hal. Baik itu bersifat positif maupun sebaliknya. Tetapi, yang menentukan karakter anak adalah arahan dari orang tua sehingga anak bisa melihat sekitar lewat sudut pandangnya dan nggak mudah terbawa arus.

Memperhitungkan era digital

Era digital nggak bisa ditolak. Yang paling bisa dilakukan oleh orang tua adalah menyesuaikan, memilah, menyepakati dan mengarahkan buah hati.

Konsisten

Seperti menjelaskan mana tangan kiri dan tangan kanan, orang tua perlu konsisten dalam membentuk karakter anak di rumah. Misalnya, saat meminta anak untuk merapikan tempat tidur setelah bangun tetapi orang tua tidak melakukan hal yang sama untuk tempat tidurnya.

Misalnya lagi, ketika melarang anak untuk mengambil makanan dengan tangan kiri, maka orang tua perlu memberikan contoh berkali-kali. Ini merupakan satu cara yang paling sederhana, yaitu dengan mengulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

LATEST ARTICLE