61 Kumpulan Kata-Kata Paling Pas Saat Merindukan Mantan Kekasih

Dian Afrillia
61 Kumpulan Kata-Kata Paling Pas Saat Merindukan Mantan Kekasih

Meski kini telah berpisah, tetap saja mantan adalah bagian dari kehidupan percintaanmu. Dulu, dia adalah orang yang kamu sayangi dan kalian pernah menjalani hari-hari indah bersama. Dulu, kalian mungkin pernah berjanji untuk selalu bersama selamanya dan memimpikan bisa tetap saling mencintai sampai rambut memutih dan hanya terpisahkan oleh maut. 

Seiring berjalannya waktu, setiap pasangan pasti punya masalah masing-masing. Rupanya kamu jadi sadar bahwa hubungan kalian harus berakhir dan nggak bisa lagi dipertahankan. 

Setelah mencoba beradaptasi dengan hari-hari tanpa dia, wajar rasanya bila sesekali muncul momen di mana kamu merindukan sang mantan. Wajar juga bila ada dorongan yang kuat untuk menghubungi mantanmu dan mengatakan bahwa kamu sedang merindukan kehadirannya. 

Ingin mencoba memberi tahu mantan bahwa kamu merindukannya? Kamu bisa coba kirim pesan dengan kata-kata pilihan berikut ini. 

  1. "Mungkin aku bagian dari kesalahan dalam cerita hidupmu, walau bagiku kamu adalah pilihan yang tepat untuk menemaniku sampai nanti.”
  2. "Berjalanlah kemana pun hatimu mau, jika hatimu lelah dan tak menemukan hati yang kamu cari, lihatlah ke belakang, ada aku yang masih setia menantimu.”
  3. “Mengapa kau berikan aku cinta, bila akhirnya kini kamu lepas seolah tidak pernah ada cerita di antara kita dan menghilang begitu saja?”
  4. “Ketika mengenalmu adalah cara ku mengambil nafas, maka melupakanmu sama halnya seperti aku berhenti bernafas.”
  5. “Bukan sekadar ingin memilikimu, bukan juga sekadar ingin memilihmu, lebih kepada ingin membahagiakanmu karena bahagiaku ada pada bahagiamu.”
  6. “Semakin keras aku melupakanmu, semakin aku menyadari betapa aku sungguh menginginkanmu kembali.”
  7. “Aku tak pernah bilang bahwa aku kehilanganmu. Aku bahkan belum ingin menghapusmu dari benakku.”
  8. “Yakinlah Tuhan selalu punya rencana terbaik untuk kita, terkadang kita hanya diminta sedikit lebih sabar karena kita belum siap menerimanya.”
  9. “Walaupun kita sudah tidak lagi sejalan, selagi kita masih menatap langit yang sama, aku yakin, suatu saat nanti kamu akan kembali menjadi milikku.”
  10. “Kemarin canda tawa selalu kita lalui berdua, namun semenjak kehadirannya ada ditengah kita mengubah yang awalnya menjadi kita kini hanyalah tinggal remahan.”
  11. “Biarkan saja aku menangis dan air mataku ini menguap ke udara hingga menjadi hujan yang akan sampai di atap rumahmu.”
  12. “Malam ini aku sedang memikirkanmu. Mungkin kamu tidak merasakannya, biarlah hanya aku saja yang melakukannya dan terus merasakan hadirmu.”
  13. “Mengingatmu sangat menyakitkan dan membuatku kehilangan kosakata. Terdiam ketika aku tersadar, aku bukan lagi pemilik hatimu.” 
  14. "Mendambakanmu setiap waktu hanya menjadi pertikaian antara logika dan isi hati logika berkata sudah hati menguatkanku untuk tetap meneruskannya.”
  15. “Mungkin bagi kamu aku memang bukan siapa-siapa, tapi kamu harus tahu bagiku kamu adalah segalanya. Kamu adalah duniaku.”
  16. “Dahulu kita saling mempertahankan, sampai pada akhirnya kini kita harus saling melepaskan.”
  17. “Bukan tentang bagaimana cara membuatku sakit, namun tentang bagaimana sakit yang aku rasakan jika aku merindukanmu.”
  18. “Lantas harus bagaimana caraku untuk melupakanmu? Jika setiap nada adalah suaramu dan setiap hempasan angin adalah deru nafasmu.”
  19. “Penghapus yang benar-benar bisa menghapus bayanganmu. Itulah yang sangat kubutuhkan untuk melupakanmu.” 
  20. “Kamu bagaikan makna dari sebuah karya, karena takkan ada ingatan yang mampu seabadi kenangan kita.”
  21. “Hujannya deras, rinduku pun bertambah. Sayangnya yang dirindukan tidak pernah merasakan kehadiran rindu.”
  22. "Kenapa aku tidak melupakan masa lalu? Karena kenangan-kenangan itu dan aku tidak berubah ketika semua hal lain berubah, termasuk kamu." 
  23. “Perpisahan begitu menyakitkan ketika cerita belum usai tapi kita harus menutup bukunya.”
  24. “Aku merindumu seperti seekor kupu kupu yang terbang ke sana kemari, mencari kelopak bunga matahari namun tak jua ditemui.”
  25. “Mata ini tak pernah lelah mencarimu, sekalipun yang ada hanyalah bayangan semu dan kabut pekat.”
  26. “Berkelanalah sesukamu teruslah mencari cinta yang kamu inginkan biarlah aku tetap disini dari menantimu sampai suatu saat kamu kembali dan menyadari akulah sebagai tempat terakhir dari pencarianmu.”
  27. “Kamu bagaikan sebuah cerita yang tak bisa tergambarkan, bagaikan jejak yang tak pernah hilang dan alunan kata-kata yang selalu aku nyanyikan.”
  28. “Tentang Desember biarkanlah hujan itu menghapus jejakmu, biarkan kenangan kita terhapus rintik gerimis dan biarkanlah aku sendiri menantimu yang tak pasti kembali.”
  29. “Aku merindukan perbincangan kita. Aku merindukan tawa kita. Dan, aku juga merindukan waktu yang kita habiskan bersama. Tetapi pada akhirnya, aku hanya merindukanmu.”
  30. “Aku menyibukkan diriku dengan hal-hal yang kulakukan. Akan tetapi tiap kali aku beristirahat sejenak, aku selalu memikirkanmu.”
  31. “Sungguh menyakitkan ketika suatu hari kamu bangun dan tahu kamu merindukan seseorang dari masa lalu tetapi mereka tidak ada untukmu lagi.”
  32. “Hatiku bertahan untuk tidak menerima yang lain. Karena namamu sudah menempatinya tidak mau berpindah meski telah kucoba mengalihkan.”
  33. “Andaikan kau tahu bahwa ada seseorang yang sibuk bernafaskan rindu menjadikan namamu detak debar di dada. Ya itulah aku dengan segala penantianku.”
  34. “Bagaimana harimu di sana? Kuharap tidak seburuk hariku yang masih saja mencari cara untuk menyembuhkan luka.”
  35. “Memikirkanmu dan kenangan yang kita bagikan membuat aku tersenyum lebar. Tetapi mengetahui bahwa kamu bukan lagi milikku hanya membuat air mata berlinang.”
  36. “Saat kamu merindukan seseorang, waktu seolah bergerak lebih lambat, dan saat kamu jatuh cinta dengan seseorang, waktu sepertinya bergerak lebih cepat.”
  37. “Merindukanmu manis dan pahit bagiku. Aku merasa bahagia ketika aku mengingat semua momen yang kita alami bersama, dan kemudian aku merasa sangat sedih karena tidak dapat memelukmu sekarang. Aku merindukanmu.”
  38. “Ajari aku tentang kehebatanmu dalam menyembunyikan rindu, yang kau asingkan jauh di dalam sebuah kenangan yang sudah permanen engkau hilangkan.”
  39. “Jika memang aku sudah menyakitimu, aku akan menghilang, kau boleh membenciku. Tapi ingat aku akan selalu merindukanmu dan kenangan yang akan kutinggal.”
  40. “Aku berharap kamu ada di sini untuk memberi tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja.”
  41. “Merindukan seseorang dan tidak bisa melihatnya adalah perasaan terburuk yang pernah ada.”
  42. “Dan mereka tidak bisa mengerti, apa yang lebih menyakitkan, merindukan orang lain, atau berpura-pura tidak melakukannya.”
  43. “Kamu tidak akan pernah tahu betapa aku merindukanmu, bukan karena aku tidak akan pernah memberitahumu tentang itu, tetapi karena tidak ada kata yang cukup kuat untuk mengatakannya.”
  44. “Aku tak pernah benar-benar bisa jauh darimu namun ada beberapa hal di luar kuasa kita, itulah bagian dari ujian rindu dan cinta.”
  45. “Ternyata caraku melupakanmu tak sesederhana caraku mencintaimu.”
  46. “Maaf aku tak punya alasan untuk membencimu itu mustahil bagiku karena kau adalah alasan dari rencana-rencana besarku.”
  47. “Kamu tak akan tahu betapa sakitnya merindu dan mencintaimu di dalam diam.”
  48. “Bolehkah aku merindukanmu? Semenjak aku mengingat tentangku, meskipun kini aku tau rasamu tak sama sepertiku.”
  49. “Jangan tanya seberapa besar rinduku padamu, karena kau tidak akan mengerti.”
  50. “Aku mencoba menutup mataku untuk melupakanmu, namu hatiku selalu merindukanmu.”
  51. “Sejauh mana aku merindu, takkan kusebut agar kau tak terganggu.”
  52. “Aku bahkan tetap menunggumu, meski kenyataan menyadarkanku, kau tak akan datang sekedar melepas rindu.”
  53. “Tanpamu di sini, matahari lupa bersinar.”
  54. “Kupikir aku masih mencintaimu, tetapi kemudian aku menyadari bahwa aku hanya menyukai kenangan tentang siapa dirimu dulu.”
  55. “Kukira melihatmu pergi adalah hal berat. Tetapi, mengetahui bahwa kau takkan pernah kembali adalah yang terberat.”
  56. “Jika ternyata diriku kini bukanlah semangatmu lagi, aku akan tetap menjadi pendukungmu dalam diam, dalam setiap sepertiga malamku namamu lah yang tak lupa kusebut dan kudoakan.”
  57. “Bisakah dirimu menungguku sejenak, paling tidak hingga hati ini sembuh dari luka yang menganga ini.”
  58. “Biarkan saja aku menangis dan air mataku ini menguap ke udara hingga menjadi hujan yang akan sampai di atap rumahmu.” 
  59. “Apa yang harus ku tunggu dari seseorang yang pergi tanpa kepastian untuk kembali?”
  60. “Aku rindu pada masa dimana hanya ada aku dan kamu…”
  61. “Dulu aku berharap kamu adalah pacar pertama dan terakhirku, tapi sekarang hal itu mustahil bagiku, karena kini kamu sudah ada yang memiliki.”

 

LATEST ARTICLE