7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Saat anak beranjak remaja, cara bicara yang sebelumnya biasa kamu gunakan mendadak nggak mempan. Entah nggak didengarkan, nggak dipatuhi, atau malah membuat anak menjadi defensif. Apa sebabnya?
Mungkin secara nggak sadar kamu masih menganggap mereka anak-anak. Padahal, kemampuannya dalam berbagai aspek sudah banyak berkembang. Mereka sudah mampu berpikir abstrak dan logis, mampu membuat rencana, hingga cita-cita.
Jika kamu mengalami kebingungan berkomunikasi dengan anak remajamu, mungkin kamu bisa mempraktikkan cara berikut ini:
Mendengarkan
Mengajukan pertanyaan pada anak remaja belum tentu efektif untuk mengetahui apa yang terjadi dalam hidupnya. Kadang, anak merasa tertekan dengan pertanyaan orang tua. Jika anak tertekan, mereka cenderung menutup untuk berbagi informasi dengan orang tua.
Untuk itu, kamu harus coba terbuka lebih dulu lalu pelan-pelan ajak dia unutk terbuka juga. Saat anak bercerita, coba dengar dan usahakan tertarik dengan apa yang diceritakan. Tapi, jangan berusaha untuk mengorek lebih dalam jika anak enggan bercerita tentang satu topik tertentu, ya.
Tunjukkan kepercayaan
Anak remaja membutuhkan pengakuan dari orang tua. Oleh karena itu, cari cara untuk menunjukkan bahwa kamu bisa mengandalkannya. Semisal, memberi tanggung jawab padanya untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Jika kamu menunjukkan rasa percayamu padanya, dengan sendiri kepercayaan diri anak akan meningkat. Hal ini pun baik demi masa depannya.
Jangan jadi diktaktor
Memberikan aturan pada anak remaja memang penting dilakukan. Namun, ia perlu alasan untuk setiap aturan yang dibuat orang tua. Misal, jika kamu melarangnya untuk nggak pulang lewat dari jam 10, beritahu alasannya. Anak remaja bakal merasa ini lebih masuk akal ketimbang melarangnya tanpa alasan.
Berikan pujian
Orang tua lebih sering memuji anak ketika mereka masih kecil dan mulai menghilangkan kebiasaan tersebut saat anak beranjak remaja. Padahal remaja pun membutuhkan pujian sebagai dorongan untuk menaikkan harga diri mereka.
Meski anak sering terlihat cool, sebenarnya mereka tetap membutuhkan perhatian lho mom! Jadi, jangan lupa berikan apresiasi untuk anak remaja saat ada kesempatan, ya.
Kontrol emosi
Jika anak remaja sedang berulah, usahakan untuk kontrol emosimu dan jangan bertindak kasar. Ingat, anak remaja cenderung masih kesulitan mengendalikan emosinya atau kurang berpikir logis saat sedang marah. Jika kesal masih menghampiri, maka beri jeda untuk menenangkan diri. Saat sudah tenang, barulah ajak anak untuk berbicara.
Lakukan hal bersama-sama
Selain komunikasi, melakukan hal bersama juga merupakan bentuk kedekatan yang bisa kamu jalin bersama anak remaja. Ajak anak memasak, jalan-jalan, atau sekedar nonton bioskop. Dengan begitu, dia jadi tahu kalau kamu selalu memberi peluang untuk dekat dengannya.
Selalu mengobservasi
Perubahan mood sangat wajar dirasakan anak usia remaja. Dan sebagai orang tua, harus pintar membaca suasana hati anak. Jika dia terlihat lebih murung dari biasanya atau mulai mengisolasi diri, coba dekati. Bisa jadi, dia sedang membutuhkan bantuanmu. Tanyakan tentang persoalannya, dan berikan dukungan tanpa menghakimi.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.