7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Setelah usia bayi lebih dari 6 bulan, mayoritas orang tua memilih susu formula sebagai nutrisi tambahan. Pada usia tersebut atau ketika memasuki fase MPASI, selain susu formula juga baik jika diberikan makanan alami yang bertekstur lembut. Tidak setiap bayi bisa toleran dengan semua kandungan pada susu formula. Khususnya kandungan laktosa yang membuat pencernaan buah hati terganggu.
Lalu, apa itu laktosa pada susu formula?
Laktosa adalah karbohidrat utama yang didalamnya terdapat zat gula. Pada laktosa terkandung glukosa dan galaktosa. Ini sebenarnya juga terkandung pada ASI dan susu sapi, namun yang paling rentan membuat intoleran ialah dari susu formula atau susu olahan lainnya.
Kedua zat dalam laktosa dibutuhkan tubuh untuk sumber energi. Dilansir dari Klik Dokter, beberapa penelitian menyebutkan bahwa laktosa pada susu formula, misalnya, berperan dalam menyerap kalsium dan zink. Peran tersebut paling utama terjadi pada sistem tubuh bayi. Disamping peran tersebut, laktosa juga sebagai prebiotik untuk saluran pencernaan.
Intoleransi pada laktosa merupakan satu kondisi dimana dalam tubuh tidak memproduksi enzim laktase yang cukup. Untuk betul-betul mencerna laktosa tubuh memerlukan enzim laktase. Nah, ketika tidak punya enzim cukup maka bayi tidak doyan minum susu, merasa mual, sakit perut hingga diare.
Intoleransi laktosa terdapat dua macam, yaitu intoleransi primer dan sekunder. Intoleransi primer disebabkan oleh genetik dan mayoritas dialami pada orang kulit berwarna dibanding Kaukasian. Sedangkan intoleransi laktosa sekunder dialami karena infeksi akut sehingga menyebabkan gastroenteritis. Ada juga yang mengalami intoleransi sekunder karena penyakit Celiac dan Crohn.
Buat yang mengalami intoleransi, tetap bisa mengonsumsi susu yang mengandung laktosa. Hanya saja perlu diperhatikan komposisinya. Bisa dipilih susu dengan kandungan laktosa rendah atau susu yang dipasteurisasi sehingga mengandung kadar laktosa aman dan tidak menyebabkan intoleransi.
Amannya, kadar laktosa yang dikonsumsi setiap harinya pada takaran 12 gram. Jika pada takaran tersebut tidak menyebabkan gejala alergi atau intoleransi, maka bisa tetap dikonsumsi. Dengan catatan rendah laktosa ya.
Bisa juga dengan memilih produk susu formula yang bebas laktosa. Namun, jika dikonsumsi oleh bayi tetap perlu tambahan sumber energi lainnya agar pertumbuhannya tetap aktif.
Produk susu formula yang bebas laktosa bisa ditemukana di toko atau supermarket umum. Namun, jika kesulitan untuk menemukannya bisa diganti dengan susu nabati misalnya susu kedelai dan susu almond. Agar tetap aman dan bayi tidak mengalami gangguan pada pencernaan ketika mengonsumsi susu formula, ada baiknya konsultasikan langsung pada dokter spesialis anak ya.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.