7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Tak selalu seindah bayangan dan harapan, menjalani kehidupan rumah tangga itu kadang nggak mudah. Masalah akan selalu ada seiring waktu, namun inilah yang bisa memperkuat hubungan kamu dengan suami bila mampu menyelesaikannya dengan baik.
Setelah menikah, kamu dan suami juga harus beradaptasi dengan kehidupan yang baru, termasuk menerima kebiasaan pasangan di rumah, mengurus anak, masalah keuangan yang kurang bisa mencukupi kebutuhan, hubungan dengan mertua, dan sebagainya. Karena sudah menikah, nggak mungkin kan ada masalah sedikit langsung minta pisah seperti masa pacaran?
Nah, bila ada masalah yang membuat suami marah, kira-kira istri harus bersikap seperti apa ya? Berikut cara menghadapi suami yang sedang marah dengan bijak:
Merupakan bagian dari emosi normal manusia, kamu mesti memahami dulu kalau marah itu wajar. Semua orang bisa marah dan itu normal. Dengan memiliki pemahaman ini, akan lebih mudah bagimu untuk mempersilakan pasanganmu untuk marah bila ada hal yang menganggunya, membuatnya merasa kesal, bahkan tersakiti. Sebaiknya nggak langsung mengecap suamimu sebagai orang yang pemarah karena sekali lagi, marah itu normal dan sah-sah saja. Asal, nggak melibatkan kekerasan fisik atau verbal ya!
Ketika suami sedang marah, biarkan ia mengeluarkan emosinya. Biasanya butuh waktu 15-20 menit bagi tubuh untuk meredakan efek adrenalin ketika marah. Setelahnya, emosi mulai mereda dan nggak lagi meledak-ledak. Kamu juga bisa mengenali pola bagaimana sikap suami saat sedang marah. Sebab, ada juga orang yang memilih diam atau menjauh saat sedang marah. Nggak semua orang punya cara yang sama untuk meluapkan kemarahannya lho.
Saat emosinya mulai mereda, biasanya orang akan berbicara lebih jelas. Di sini, kamu bisa mendengarkan keluh kesah suami tentang apa yang membuatnya marah, misalnya ada masalah pekerjaan atau ternyata ada kesalahan dari kamu sebagai istri tetapi selama ini nggak menyadari. Ingatlah untuk mendengarkan ia dengan baik ya!
Jangan asal mendengar dengan nggak serius karena suami bisa merasa nggak dihargai. Salah satu cara jadi pendengar yang baik ialah mendengarkan lawan bicara dengan seksama, aktif, dan meyakinkan bahwa kamu memang mendengar setiap kata yang diucapkan dengan memberi respons atau bertanya lebih lanjut.
Bila ceritanya masih menggebu-gebu, kamu bisa mendengarkannya sampai selesai dan jangan memotong apalagi membantah. Jangan pula memarahinya di kondisi ini karena ia masih dalam kondisi emosi. Pun bila kamu ingin membantah, bisa dijelaskan nanti setelah situasinya lebih tenang.
Setelah ia selesai mengungkapkan keluh kesahnya, sebaiknya biarkan ia sendiri dulu untuk sementara waktu. Biarkan ia mengambil waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. Sementara itu, kamu bisa melakukan kegiatan lain yang nggak harus melibatkan suami. Nggak usah mengganggunya dulu selama beberapa jam ke depan agar ia bisa lebih tenang dan bisa diajak bicara dengan kepala dingin.
Jika ada rencana berkegiatan bersama suami, sebaiknya tunda dulu daripada kondisinya agar kurang nyaman. Bila suami marah karena kesalahanmu, kamu pun bisa menenangkan diri dan melakukan aktivitas menyenangkan di rumah, misalnya nonton film, merawat koleksi tanaman, atau memasak.
Kemarahan bisa datang bersama keresahan, kekecewaan, kesedihan, ketakutan atau rasa sakit. Untuk menghadapi suami yang sedang marah, tentunya dibutuhkan kesabaran luar biasa agar hatinya bisa kembali luluh dan hubungan pun baik-baik lagi. Meski kadang ikutan kesal atau ingin mendebat, sebaiknya kamu sebagai istri bisa menahan diri dan meningkatkan kesabaran karena setidaknya ini bisa mengurangi masalah rumah tangga kalian dan nggak terlalu menjadi dramatis.
Kesabaran ini bisa diwujudkan dengan cara menenangkan diri, menunggu pasangan dari marah sampai tenang, nggak mendebat, nggak ikutan marah, dan nggak bereaksi yang bisa membuat suami semakin marah.
Jika suamimu sedang ada masalah di luar sana, misalnya masalah pekerjaan atau konflik dengan keluarga lain, kamu bisa mendukungnya dan menunjukkan rasa kasih sayang. Kamu bisa menemani suami, ikut menenangkannya, membuat suasana lebih nyaman, atau bisa juga dengan mengajaknya jalan-jalan untuk menghirup udara segar, membuatkannya minuman atau makanan kesukaannya, dan melakukan hal-hal yang ia suka, misalnya olahraga, bermain game, atau sekadar bersantai di halaman rumah.
Meski merasa suami berbuat salah dan masalah yang ia alami berasal dari kesalahannya sendiri, sebaiknya kamu nggak menyalahkannya saat ia sedang marah. Tahan dulu perasaan ingin ngomel dan memberi tahu kalau mungkin saja dia yang salah. Ini akan membuat suami merasa nggak dihargai, bahkan oleh istrinya sendiri. Ingatlah untuk terus bersabar dan menahan diri demi kebaikan bersama. Ketika melakukan kesalahan, kemungkinan kamu sendiri pun sudah menyadarinya, kan? Jadi, nggak perlu disalah-salahkan lagi karena akan memperburuk situasi yang ada.
Jika kemarahan suami berasal dari sikap atau ucapanmu sebelumnya, jangan ragu untuk minta maaf ya! Ucapan maaf yang tulus dari hati akan bisa meluluhkan kemarahan suamimu. Kamu bisa minta maaf karena telah mengatakan hal-hal yang menyakiti hatinya, beritahu bahwa kamu merasa menyesal dan bersalah, dan berjanji untuk nggak mengulangi kesalahan yang sama.
Belakangan ini hubungan kalian sedang banyak masalah dan membuat suami jadi sering marah? Nah, nggak ada salahnya untuk mengajak suami bicara dari hati ke hati agar kalian sama-sama mengerti apa sih yang sebenarnya terjadi. Kamu bisa aja suami ngobrol saat sedang sama-sama santai atau bahkan sebelum tidur. Pokoknya, pastikan suasana waktu ngobrol sedang rileks agar bisa bicara dengan tenang dan sama-sama nggak lagi emosi.
Pastinya kamu bisa bertanya tentang masalah yang dihadapi suami, kenapa ia sering marah, dan menanyakan apa yang bisa kamu bantu untuk membuat bebannya terasa lebih ringan.
Kalau ternyata suami jadi sering marah tak beralasan dan kamu merasa nggak sanggup lagi menghadapinya, segera minta bantuan orang lain. Bisa dari yang terdekat seperti orang tua atau bahkan pergi ke psikolog atau konselor pernikahan. Sebab bisa saja suamimu memendam sesuatu yang ia nggak pernah katakan dan tanpa sadar malah menyakiti hatimu sebagai istrinya.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.