Belajar Hidup Minimalis dengan Decluttering, Ini Manfaatnya!

Dian Afrillia
Belajar Hidup Minimalis dengan Decluttering, Ini Manfaatnya!

Salah satu cara untuk bisa masuk ke konsep hidup minimalis bisa dimulai dengan decluttering. Apa sih decluttering? Buat yang masih asing dengan istilah ini, kurang lebih artinya adalah membuang benda-benda yang sudah nggak dipakai lagi dan nggak dibutuhkan. 

Udah bukan sesuatu yang aneh kalau kita seringkali menyimpan benda. Dari pemberian orang lain, benda penuh kenangan, benda yang susah didapatkan, dibeli karena lucu, beli saat diskon, dan benda yang kamu pikir akan berguna nanti tapi kenyataannya ya nggak pernah dipakai. 

Untuk mengerjakan projek decluttering, paling gampang sih dengan menyediakan waktu khusus jadi kamu bisa fokus beres-beres. Di sini, kamu bisa siapkan beberapa wadah untuk menyimpan benda-benda yang akan disimpan, dibuang, didaur ulang, dijual, atau diberikan ke orang lain. 

Pemilihan barangnya gimana? Untuk benda-benda yang bikin kamu galau, coba diingat-ingat lagi kapan sih terakhir dipakai? Kalau udah tiga bulan nggak dipakai, sebaiknya singkirkan. Kalau masih galau? Kamu bisa siapkan wadah khusus benda-benda ini dan beri kesempatan sampai tiga bulan. Kalau sampai tiga bulan ke depan ternyata masih nggak tersentuh, segera hempaskan ya!

Selain pastinya bikin tempat tinggal makin bersih dan tertata rapi, sebenarnya decluttering juga punya banyak manfaat untuk kehidupan kita lho.  Berikut manfaat yang pasti akan kamu rasakan. 

Mengurangi stres

Tau nggak sih kalau barang yang menumpuk di rumah juga bisa menyebabkan stres? Mungkin kesannya sepele, tapi tanpa kamu sadari barang-barang yang sangat banyak bisa memicu kegelisahan. Kamu akan butuh waktu lebih untuk mencari sebuah barang. Bahkan, nggak jarang jadi harus berantakin satu area buat menemukannya. Kemudian untuk membereskannya kembali pun jadi harus menyiapkan waktu ekstra. 

Dengan mengurangi barang di rumah, artinya semua yang ada memang penting dan berfungsi baik. Kamu pun akan berhemat waktu kalau butuh sesuatu dan bisa beres-beres dengan mudah. 

Lebih fokus

Meja kerja berantakan karena kebanyakan barang yang nggak penting akan membuatmu jadi susah fokus. Semakin banyak tumpukan barang, perhatian jadi lebih mudah terpecah. Banyak barang kalau semua penting sebenarnya nggak jadi masalah. Namun, kamu sendiri harus tau mana yang memang dibutuhkan. Nggak jarang orang menyimpan barang-barang rusak karena nggak kepikiran membuangnya. 

Dengan decluttering, kamu jadi bisa lebih konsentrasi karena nggak terganggu dengan benda-benda berserakan. Ini juga termasuk file di komputer atau handphone yang sangat banyak dan nggak terorganisir serta kartu-kartu member di dompet. 

Lebih bahagia

Menurut penelitian terhadap 2.500 orang dari berbagai negara, 87% di antaranya merasa lebih bahagia ketika memiliki lebih sedikit barang dibanding saat punya barang banyak. Ada perasaan bebas dan nggak terbelenggu dengan berbagai tuntutan gaya hidup. 

Kebahagiaan muncul buka dari banyaknya barang yang kamu punya di rumah, tetapi jika kamu bisa menikmati hidup. Ketika kamu menyingkirkan barang-barang yang nggak dibutuhkan, ini akan memberi suasana baru di rumah, memicu kreativitas, dan melegakan jiwa. 

Membuatmu jadi lebih bijak

Untuk memenuhi gaya hidup konsumtif, tentu butuh biaya besar juga ya? Karena sedang tren dan semua orang punya, lantas kamu merasa harus punya. Ini bisa apa saja sih, termasuk barang elektronik, fashion, dekorasi rumah, kendaraan, dan sebagainya. 

Bermula dari beres-beres dan membuang barang nggak penting, kamu pun jadi lebih masuk ke konsep hidup minimalis dan melakukan segala sesuatu dengan kesadaran penuh. Kamu jadi bisa lebih bijak dalam membuat keputusan, bisa berhemat, pun makin tahu bedanya keinginan dan kebutuhan. 

 

LATEST ARTICLE