Cara Memberi Support pada Anak yang Mengalami Kecemasan

Nesia Amarasthi
Cara Memberi Support pada Anak yang Mengalami Kecemasan

Peristiwa tertentu membuat seseorang mengalami rasa cemas. Namun sesungguhnya, rasa cemas merupakan cara manusia untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pada peristiwa sosial, seperti halnya pandemi Covid-19, dapat memicu kecemasan situasional pada anak.

Berdasarkan neurosains, dalam situasi yang mengancam otak manusia melepaskan serangkaian respon. Respon tersebut berupa detak jantung berdenyut lebih cepat, berkeringat, gemetar dan ketakutan yang terus menerus. Semua yang dialami tersebut muncul ketika akan menghadapi bahaya.

Dikutip dari Psychology Today, jika respon tersebut diatas mengganggu aktivitas akademik dan sosial pada anak, maka diperlukan cara untuk mengatasinya. Eugene Beresin, M.D., profesor psikiatri di Harvard Medical School, menyebutnya sebagai kecemasan situasional. Kecemasan ini terjadi ketika muncul reaksi normal terhadap peristiwa buruk dalam kehidupan. Biasanya terjadi ketika mengalami peristiwa yang tak terduga, mengejutkan dan menciptakan kesulitan yang tidak diduga.

Kecemasan atau anxiety dapat menggangu aktivitas anak, seperti jam tidur, nilai akademis di sekolah dan relasi sosial. Kecemasan dapat dikenali dengan gejala tertentu, antara lain sebagai berikut:

  • detak jantung lebih cepat
  • sesak napas dan hiperventilasi
  • pusing hingga pingsan
  • berkeringat
  • mondar-mandir karena gelisah
  • warna kulit memerah

Pada anak, gejala akan beragam yang dapat dikenali. Selain daftar gejala kecemasan diatas, ada beberapa anak yang juga mengalami hal dibawah ini karena merasa cemas.

  • Kelelahan
  • Emosional atau mudah marah
  • Suka menyendiri
  • Nafsu makan buruk, menurun atau sebaliknya
  • Jam tidur buruk
  • Sakit kepala, sakit perut, dada sakit dan keluhan fisik lainnya
  • Jadi pendiam
  • Raut wajah penuh kekhawatiran

cara memberi support pada anak anxiety

Source image: Pexels/Cottonbro

Dari daftar diatas, mungkin terlihat perubahan besar pada perilaku sehari-harinya. Untuk memberikan support pada anak yang mengalami kecemasan, orang tua bisa mengikuti panduan atau cara-cara di bawah ini.

Tetap tenang

Profesor Beresin mengutarakan hal penting untuk dipahami, bahwa kecemasan itu bisa menular. Ketika peristiwa sosial terjadi dan mengagetkan, setiap orang punya mekanisme untuk mengatasi rasa cemasnya. Maka, jika anak merasakan cemas orang tua perlu berusaha bersikap tenang. Setidaknya bisa membantu mengurangi rasa cemas yang terjadi pada orang tua.

Ajak bicara

Seringkali anak yang mengalami rasa cemas nggak mendekati atau cerita pada orang lain, termasuk orang tuanya. Karena berbagai alasan, misalnya khawatir semakin mebuat orang tua cemas dan memperburuk keadaan. Jika melihat ada perubahan perilaku secara drastis, maka ortu wajib mengatur langkah.

Bagi orang tua cara memberi support adalah dengan mengajak bicara. Mengajak bicara anak adalah cara pertama untuk menggali perasaan, persoalan, dan kegelisahan anak.

Berpikiran terbuka

Untuk anak usia 7-12 tahun mungkin tingkat kecemasannya berbeda dengan anak yang sudah remaja atau berusia 13-18 tahun. Anak-anak kecil membutuhkan penjelasan sederhana dan pernyataan yang menenangkan dari orang tuanya.

Anak yang sudah remaja atau diatasnya memiliki cara berpikir yang lebih rumit. Untuk anak usia remaja yang mengalami kecemasan, orang tua perlu membuka obrolan mendalam mengenai perasaan dan persoalan yang membuatnya gelisah.

cara memberi support pada anak yang mengalami kecemasan

Source image: Pexels/Cottonbro

Mengungkap perasaan dan kekhawatiran

Dalam mengungkap apa yang dirasakan anak, perlu memahami dan menghargai. Hindari memberi penilaian rasional dan tidaknya cara berpikir yang membuatnya cemas. Ketika telah memahami dengan tetap menghargai, orang tua bisa membantu mengurangi kecemasan mereka.

Memberi dukungan

Perlu bagi orang tua untuk memberikan dukungan pada anak remaja yang  mengalami anxiety. Selain orang tua, mungkin teman sebayanya bisa memberikan motivasi. Maka tanyakan apakah ingin bersama teman remajanya atau orang lain yang ia percaya.

Jika cara memberi support diatas tidak efektif, perlu adanya untuk memilih tindakan lain. Seperti dengan bertemu psikolog atau psikiater. Cara-cara diatas juga bisa berlaku secara luas, karena perhatian dapat menghilangkan kecemasan.

LATEST ARTICLE