7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Leukosit atau dikenal dengan sel darah putih bertugas dalam tubuh untuk memerangi infeksi dan bakteri yang menyerang tubuh. Meski manfaatnya cukup berarti, jika kadarnya dalam darah terlalu tinggi maka menyebabkan efek yang tidak sehat. Seperti memicu infeksi lebih parah atau menyebabkan penyakit lainnya. Yang paling mengkhawatirkan, mengalami kelainan pada darah hingga menderita kanker.
Leukosit tinggi pada anak yang baru lahir normalnya berjumlah 9.000 hingga 30.000 per mikroliter (mcL) darah. Semakin usia bertambah, jumlah leukosit akan menurun dan saat dewasa jumlah normal pada kisaran 5.000 hingga 10.000 mcL. Bila mengalami kelebihan leukosit sebanyak 1.000 mcL saja, bisa dikatakan tinggi lho.
Pada anak, leukosit tinggi disebabkan oleh beberapa hal, antara lain yang sebagai berikut.
Dilansir oleh Alodokter, terdapat lima jenis leukosit dalam darah. Yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Kelima ini secara berurutan berdasarkan jumlah yang paling banyak hingga paling sedikit. Paling banyak adalah neutrofil dan paling sedikit adalah asophil. Setiap jenisnya memiliki gejala masing-masing ketika jumlahnya terlalu tinggi. Sedangkan pada anak, gejala leukosit tinggi adalah sebagai berikut berdasarkan jenisnya.
Neutrofil bertugas untuk melawn bakteri, virus, parasite dan hal lain yang memicu terjadinya infeksi. Sel ini jumlahnya paling banyak dan bergerak di dinding pembuluh darah masuk ke setiap jaringan tubuh. Jika jumlah netrofil pada anak terlalu tinggi, gejalanya seperti di bawah ini.
Jenis limfosit dalam darah terdapat dua jenis, yaitu limfosit sel B dan limfosit T. Limfosit sel B bertugas menghasilkan antibody sedangkan limfosit T bisa memerangkap benda atau zat asing dalam tubuh. Penyebab tingginya leukosit pada anak antara lain ialah campak, cacar, herpes, rubella, tuberkolosis, demam kelenjar dan hepatitis.
Hampir semua jenis dari leukosit bertugas memerangi bakteri, parasite, dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Ketika jumlah monosit meninggi, itu artinya disebabkan oleh campak, gondongan, mononukleosis, tuberkolosis, cacingan, malaria, peradangan kronis dan leukemia.
Eosinofil bisa menghancurkan zat asing dalam tubuh. Tingginya jenis sel darah putih yang satu ini memicu terjadinya peradangan, alergi, eksim hingga asma. Penyebabnya antara lain karena infeksi cacing, efek mengkonsumsi obat-obatan, kanker dan penyakit autoimun seperti lupus, Chron dan kolikitis ulseratif.
Sel darah putih jenis basofil, bertugas melawn parasite cacing, menghentikan pembekuan darah dan mengakibatkan alergi karena penyebab tertentu. Penyebabnya antara lain terjadi penyakit pada sumsum tulang, peradangan kronis dan leukemia.
Paling mudah dikenali, leukosit tinggi pada anak terjadi ketika terjadi infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, efek samping obat dan problem pada sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah putih tidak seimbang.
Setelah mengetahui penyebab dan gejalanya, apakah leukosit tinggi pada anak berbahaya? Ya, pada kondisi tertentu dan ketika tidak terkendali, maka akan membahayakan sistem kekebalan tubuh pada anak. Untuk lebih detil, membutuhkan diagnosa medis. Jadi, konsultasikan pada dokter dan ahli ketika si buah hati mengalami penurunan kondisi kesehatan.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.