7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Berbagai situasi global punya efek terhadap emosional seseorang. Termasuk pasanganmu, wajar kok jika penuh tekanan membuat seseorang gampang marah. Justru itu normal, cuma kamu perlu mengatasinya dengan tenang dan tetap dalam kontrol sehingga hubungan nggak retak karena kejadian kecil.
Rasa marah bisa dipicu oleh berbagai sebab. Bahkan bukan karena sebuah kekeliruan atau kesalahan, tetapi karena situasi yang membatasi seperti saat pandemi. Karena itu, nggak ada yang bisa dilakukan selain mengendalikan reaksimu ketika pasangan marah. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Begini cara-caranya.
Praktik yang menenangkan
Rasa marah tidak akan mereda jika dilawan dengan hal serupa. Maka, kamu perlu lebih tenang dalam menanggapi pasangan yang marah. Dengan catatan bukan mengabaikan kemarahan pasangan, ya. Tetapi justru sebaliknya, berikan perhatian dengan ketenangan dan hindari tensi tinggi untuk melawannya.
Kamu bisa berlatih dengan meditasi, yoga, olahraga dan menulis jurnal. Hal-hal tersebut membantu emosimu lebih stabil dan dapat memberikan perhatian sepenuhnya pada pasangan yang sedang marah.
Mengevaluasi diri
Terkadang, pasangan marah karena kamu nggak sadar mengabaikan satu hal tentang dirimu sendiri atau kondisi pasangan. Alangkah sehatnya sebuah hubungan, kamu perlu mengevaluasi pikiran dan tindakanmu yang membuat pasangan marah. Pikiran dan tindakan yang tepat, bahkan seringkali dianggap keliru karena ada yang tak tersampaikan. Jadi, cobalah mengevaluasi setiap langkah yang kamu pilih yang mungkin membuat pasanganmu terpicu kemarahannya.
Komunikasi yang baik
Komunikasi yang efektif tentu saja bisa mengurangi hal-hal yang memicu rasa marah. Seperti halnya sepasang kekasih, komunikasi berlangsung dua arah. Nggak ada yang mendominasi dan didominasi. Jika pasangan marah, artinya kamu bisa mengambil posisi menetralkan emosinya dengan menghindari reaksi yang berlebihan.
Setelah kemarahannya mereda, ajak pasangan berdialog. Tanyakan padanya dengan tenang hal apa yang membuat ia marah dan bagaimana cara menyelesaikan situasi yang memicu kemarahannya. Terakhir, buat kesepakatan bahwa rasa marah tidak akan menguntungkan untuk hubungan asmara. Lebih bijak jika membicarakannya baik-baik.
Hindari memberi kritik dan penilaian
Kritik dan penilaian atau judgement tidak akan membuat pasangan mengerti. Apalagi jika disampaikan saat tensinya sedang tinggi. Bernapaslah sejenak dan hindari memberi kritikan karena bisa memicu kemarahannya lebih meledak.
Kembali pada tujuan
Sangat manusiawi jika seseorang merasa marah. Dan manusiawi juga jika kamu bisa terpantik jadi lebih marah karena emosi pasangan meninggi. Ini bisa dijelaskan secara biologis kok, karena otak limbik memengaruhi seseorang untuk menjaga diri dengan mengekspresikan rasa marah.
Namun, tidak sehat ‘kan jika kemarahan direspon dengan kemarahan serupa? Sebaiknya, kamu belajar untuk mengendalikan diri agar nggak terjadi hal selanjutnya yang lebih menakutkan.
Rasa marah merupakan sebuah reaksi dari kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan perkiraan atau harapan. Artinya, ungkap kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan yang dirasakan pasangan sebelum meresponnya. Jalin komunikasi dari hati ke hati dan menyelesaikan persoalan bersama berdua, lebih sehat 'kan?
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.