Ibu Wajib Tahu, Ini Tanda-Tanda Ketika Anak Alami Stres! 

Anak-anak mungkin terkesan selalu riang dan ceria. Namun, di usianya yang masih kecil, dia juga bisa mengalami stres lho. Awalnya mungkin nggak terlalu terlihat, tampak seperti kurang mood atau sering rewel biasa, tetapi ibu mesti mengenali tanda-tanda jika anak stres. 

Anak bisa stres di rumah, di tempat penitipan, atau di sekolah. Penyebabnya bia beragam, mulai dari nggak mendapat apa yang dia inginkan, nggak nyaman berada di situasi tertentu, kehilangan benda atau hewan kesayangan, dipaksa mengerjakan sesuatu saat dia nggak mau, berada di tempat baru, terpisah dari orang tua, atau ganti pengasuh. 

Ada beberapa tanda yang bisa jadi gejala stres pada anak. Ini termasuk munculnya perilaku negatif terus menerus, seperti marah, mudah tersinggung, sering mengeluh, membantah, dan menangis. 

Anak yang stres biasanya jadi lebih penakut karena ada kondisi yang membuatnya nggak nyaman. Bisa jadi nggak berani sendirian dan ingin selalu ditemani, takut ruangan gelap, takut bertemu orang asing, dan takut jika orang tuanya pergi. Kalau sebelumnya anak cukup pemberani lalu berubah kayak gini, orang tua mesti waspada ya! 

Tanda lain anak mengalami stres bisa dilihat ketika ia jadi susah tidur, sering mimpi buruk, mengalami gangguan makan baik itu jadi susah makan atau makan berlebih, ia pun jadi sering sakit kepala dan sakit perut. 

Jika sebelumnya anak lebih ceria dan mudah bergaul, lalu tiba-tiba sering ketakutan, nggak mau dekat dengan keluarga dan teman-temanya, jadi lebih cengeng atau galak kepada orang lain, sebaiknya orang tua segera mengambil tindakan. Apalagi kalau ia sudah mulai berkelahi dengan anak lain, berteriak, menggigit, dan menendang. 

Saat anak mengalami tanda-tanda stres tersebut, apa yang bisa dilakukan orang tua? Pertama-tama anak ajak bicara mengenai perubahan perilakunya tersebut. Sebisa mungkin bersikaplah tenang agar anak mau cerita dengan jujur. Kemudian, bantulah ia memahami perasaannya dan buat ia tenang. 

Tanyakan apakah ada kondisi yang membuatnya nggak nyaman dan apa yang ia ingin dari ibunya untuk lakukan? Memang nggak semua keinginannya harus dipenuhi, tapi ini bisa jadi momen untuk ibu dan anak berdiskusi mencari solusi.