Idealnya, Usia Berapa Anak Masuk SD? Ini Penjelasan Lengkapnya

Masuk sekolah dasar (SD) membutuhkan kualifikasi tertentu. Pada usia tertentu, anak sudah memiliki kemampuan intelektual dan kesiapan untuk masuk SD. Usia tersebut akhirnya disepakati sebagai usia paling ideal anak masuk SD, yaitu 7 tahun atau paling muda usia 6 tahun.

Jika anak memiliki usia sebelum 6 tahun, apakah boleh masuk SD? Ini sering jadi pertanyaan orang tua. Banyak juga anak yang mempunyai kemampuan intelektual yang mumpuni sehingga sudah pas untuk masuk kelas satu sekolah dasar. Tetapi, dikutip dari Kompas, ada hal-hal yang mesti dipertimbangkan oleh orang tua, antara lain sebagai berikut.

Aspek fisik

Usia 7 tahun merupakan aturan resmi dari Mendikbud. Alasannya, pada usia tersebut gerak motorik anak sudah lebih bagus. Otot dan syaraf sudah terbentuk dan lebih kuat. Jemarinya sudah luwes memegang alat tulis. Selain itu, anak usia 7 tahun bisa menerima pemahaman tentang mengikuti kelas dan mengikuti arahan guru.

Aspek psikologis

Dalam kaitannya dengan tingkat konsentrasi, anak mulai usia 6 tahun memiliki kemampuan konsentrasi. Terutama sudah bisa merespon dan menyerap materi kelas. Saat di kelas, ia bisa memilah mana yang harus diperhatikan dan mana yang perlu diabaikan.

Aspek kognitif

Akivitas membaca, menulis dan berhitung sederhana dilakukan anak di kelas satu sekolah dasar. Aspek kognitif pada anak diharapkan bisa atau mampu mengikuti instruksi dan arahan guru. Ia juga pada usia yang ideal mampu mengerjakan tugas yang diberikan.

Aspek emosi

Anak yang terlalu dini, umumnya belum cukup matang secara akademik. Itu artinya, untuk masuk SD dibutuhkan kematangan emosi dan kemandirian. Tingkat sekolah dasar berbeda dengan taman kanak-kanak yang masih mendapatkan perhatian penuh dari pengajarnya.

Keempat aspek di atas perlu dipertimbangkan oleh orang tua sebelum mendaftarkan anak masuk SD. Jika tidak, problem mungkin akan terjadi ketika memasukkan anak ke sekolah dasar dengan usia yang masih terlalu muda. Misalnya, menangis, berteriak atau memberontak.

Yang paling penting menjadi pertimbangan orang tua adalah tidak memaksakan kehendak pada anak. Berikan kebebasa pada anak untuk menentukan pilihannya. Jika pun ia ingin sekali masuk sekolah dasar, awasi perkembangan dan kemandirian anak saat mengikuti proses pendidikannya.