7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Tubuh manusia butuh dilindungi dengan menyuntikkan vaksin. Bagi bayi dan balita, wajib untuk imunisasi BCG. Imunisasi atau penguatan imun ini dilakukan untuk melindungi dari infeksi tuberkolosis (TB). Misalnya TB selaput otak, TB tulang, serta TB milier yang bisa menyebar ke paru-paru dan seluruh tubuh.
Setelah dituntikkan, imunisasi BCG idealnya berbekas. Karena disuntikkan di kulit, maka akan terjadi intradermal atau intrakutan. Dikutip dari Parental, setelah 6 minggu penyuntikan vaksin akan muncul bisul. Bisul akan tumbuh tepat di lokasi penyuntikan. Lalu bisul akan pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan cairan yang mirip dengan nanah.
Hal tersebut terjadi bukan karena infeksi. Nanti, setelah pecah dan mengeluarkan cairan akan menutup dan menyisakan bekas. Bekasnya sering disebut jaringan parut atau keloid. Bagaimana jika tidak berbekas dan tumbuh bisul?
Dilansir Health Detik, dr. Soedjatmiko memberikan keterangan singkat mengenai imunisasi BCG tidak berbekas. Setelah santer beredar adanya vaksin palsu, dokter meluruskan hal ini. Bukan berarti yang disuntikkan vaksin palsu jika imunisasi BCG tidak berbekas. Ini tergantung pada kepekaan kulit anak. Ketebalan kulit dan reaksi pada sistem imun anak juga berpengaruh pada muncul atau tidaknya bekas.
Berdasarkan penjelasan dr. Nastiti Kaswandani, SP.A(K) selaku anggota Satgas Imunisasi IDAI menuturkan bahwa scar atau bekas imunisasi adalah pertanda keaslian vaksin BCG. BCG adalah singkatan dari Bacille Calmette-Guerin yang dipalsukan hanya berisi larutan infus dan gentamycin. Sehingga tidak akan menimbulkan keloid atau scar.
Saat imunisasi BCG tidak berbekas, biasanya dapat ditandai dengan reaksi lain pada tubuh bayi. Lanjut dr. Soedjatmiko, bayi akan bereaksi dengan mengalami demam selama 1-5 hari. Suhu tubuhnya mencapai 37,5 hingga 40 derajat selsius.
Berbagai reaksi yang terjadi memang tergantung pada kondisi anak. Karena kondisi berbeda-beda, reaksi yang terjadi pun juga tidak bisa disamakan. Pun ini juga tergantung pada jenis vaksinnya.
Jika setelah diimunisasi BCG tidak berbekas, bisa jadi karena reaksi tubuh si buah hati. Jadi, tidak perlu mengulang imunisasi. Hanya saja perlu dipastikan bahwa vaksin yang diberikan asli dan oleh petugas ahli. Selanjutnya, ketika anak mengalami demam setelah imunisasi BCG dan lebih dari 5 hari. Maka sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.