7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Memberikan anak imunisasi merupakan sebuah kewajiban bagi para orang tua. Kenapa? Karena imunisasi sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara melindungi anak dari penyakit serius di kemudian hari, mengurangi risiko cacat akibat penyakit bahkan kematian. Ya, imunisasi bisa mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahun lho.
Kapan vaksin dilakukan? Sebenarnya bisa mulai dari sesaat setelah dilahirkan. Namun, perlu diketahui kalau jenis imunisasi itu ada banyak dan harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Biar nggak kelupaan, berikut jadwal imunisasi dasar pada bayi usia 0-9 bulaN sesuai anjuran IDAI:
Hepatitis B
Imunisasi pertama yang wajib dilakukan adalah hepatitis B dan diberikan sekitar 12 jam atau kurang dari 24 jam setelah lahir.
Polio
Pemberian vaksin polio dapat dilakukan secara oral (Oral Poliovirus Vaccine atau OPV) dan suntikan (Inactive Poliovirus Vaccine atau IPV). Vaksin ini bisa diberikan sejak baru lahir sampai usia satu bulan. Kemudian diulang setiap bulan, mulai usia 2,3,4 bulan.
BCG
Imunisasi BCG sangat penting mengingat banyaknya kasus TBC di Indonesia. Vaksin ini bisa diberikan saat anak berusia 2-3 bulan.
Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
Imunisasi DPT dilakukan pada bayi usia dua bulan dengan jeda satu bulan untuk pemberiannya, jadi diberikan pada usia 2,3, 4 bulan.
Campak
Mulai usia 9 bulan bayi sudah bisa diberikan vaksin campak. Namun bila sempar terlewat, boleh dilakukan kapanpun. Untuk anak lebih dari tahu tahun pun bisa diberi vaksin MMR.
Selain imunisasi dasar, anak juga perlu mendapatkan imunisasi lanjutan sampai berusia 18 tahun. Berikut jenis imunisasinya:
Vaksin pneumokokus (PCV)
Vaksin pneumokokus bisa mulai diberikan pada usia 7-12 bulan sebanyak dua kali dengan jarak dua bulan. Bisa juga diberikan setelah 1 tahun dan cukup sekali.
Vaksin rotavirus
Ada dua jenis vaksin rotavirus, yaitu monovalen dan pentavalen. Vaksin monovalen diberikan 2 kali saat usia antara 6-14 minggu lalu beri jeda empat minggu sebelum pemberian dosis kedua. Sebaiknya nggak lebih dari usia 24 minggu ya!
Untuk vaksin rotavirus pentavalen, dosis pertamanya diberikan pada umur 6-14 minggu, beri jeda 4-10 minggu untuk dosis kedua dan ketiga. Pastikan dosis ketiga diberikan nggak lebih dari umur 32 minggu.
Vaksin varisela
Kalau vaksin varisela bisa diberikan setelah usianya di atas 12 bulan. Idealnya sebelum masuk SD, anak harus sudah divaksin varisela. Imunisasi ini berguna untuk mencegah anak terserang penyakit varicella zoster atau cacar air.
Vaksin influenza
Minimal usia 6 bulan sudah bisa diberikan vaksin influenza dan diulang tiap tahun. Saran dari IDAI untuk imunisasi pertama pada usia anak kurang dari 9 tahun dan diberikan dua kali dengan jarak 4 minggu.
Vaksin human papilloma virus (HPV)
Nah, untuk vaksin HPV ini bisa diberikan ketika usianya menginjak 10 tahun untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus human papilloma, salah satunya kutill. Pemberian vaksin HPV dilakukan selama tigali kali selama enam bulan.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.