Karen Charlotta 'Queen of Cake', Inspirasi Mengolah Citarasa Lokal Jadi Istimewa

Nesia Amarasthi
Karen Charlotta 'Queen of Cake', Inspirasi Mengolah Citarasa Lokal Jadi Istimewa

Seorang wanita yang berprofesi menjadi seorang chef tentunya selalu mengeksplorasi citarasa. Pun yang dilakukan oleh wanita kelahiran 1 Agustus 1982, Karen Carlotta. Ia mulai menemukan passion mengolah rasa sejak usia sangat muda. 

Selepas sekolah menengah atas, Karen nggak langsung kuliah. Karena sekolah akselerasi, sehingga ia punya waktu dua tahun jeda dan nggak melanjutkan langsung ke jenjang pendidikan tinggi. Namun, keinginannya tidak disetujui oleh orang tua, sehingga ia masuk ke jurusan manajemen. Dengan pertimbangan bisa membuka bisnis apapun setelah lulus, maka Karen kuliah di manajemen.

Karen Carlotta mengaku, pernah bekerja di bank. Posisinya nggak sepele, sebagai ODP di bank ia mesti bekerja sesuai target dan membuatnya depresi. Kerja kantoran memang bukan passion-nya, nah sejak itu ia menemukan jiwa seni di dapur dengan mengolah citarasa.

Pernah saat menginjak pendidikan tinggi semester awal, Karen membuat cinnamon moist cake untuk hidangan tamu ibunya. Sejak itu, olahan citarasa dari tangannya dipesan dan disukai oleh orang-orang terdekat.

Pada tahun 2005, Karen bersekolah di jurusan Pastry & Baking di Singapore International Hotel and Tourism College (SHATEC). Mulai dari pendidikan ini, Karen akhirnya kerja praktik di hotel dan karirnya sebagai chef berkembang. Namun, kedua orangtuanya –Aaron Suryajaya Setijono dan Charlotte Sari Dewi- memintanya untuk pulang ke Indonesia. Padahal, ia bekerja dengan seorang chef asal Prancis dan menjabat sebagai Executive Pastry Chef.

Mulai tahun 2006, Karen Carlotta mendapatkan berbagai prestasi. Pertama, meraih medali perunggu dalam kompetisi Wedding Cake Competition di Food Hotel Asia 2006. Selanjutnya, membawa medali perak dalam kompetisi California Raisins Competition.

Tahun 2008, didaulat ke Prancis untuk scholarship program di Lenotre dan Cacao Barry Academy dan meraih World Gourmet Summit. Dua tahun kemudian, di kompetisi memasak Pantry Magic mendapatkan Young Chef Award.

Dikutip dari Wolipop, Karen Carlotta berbagi rahasia tentang passion-nya di dapur.

“..its just a calling from my heart. Just know that kitchen is my world. Saat di dapur, saya merasa bisa menjadi diri saya yang sebenarnya. Tidak ada batasan dalam imajinasi dan ruang lingkupnya. Kalau di dapur, mau begadang, badan capek seperti tidak terasa..happy dengan resultnya. Bagi saya, proses memasak dan membuat kue dari berbagai macam bahan adalah proses yang magical.”

Mendapat berbagai prestasi tidak membuat Karen Carlotte atau kerap disapa KC ini terjebak dalam zona nyaman. Ia mengaku, pernah terjebak namun mengatasinya dengan sikap yang sangat ambisius. Yaitu dengan selalu mencari peluang dan pekerjaan baru untuk menemukan proses belajar dan kesempatan karir yang lebih besar tentu saja.

Pernah merasakan terjebak dalam comfort zone? Chef yang diberi gelar ‘Queen of Cake’ ini bisa jadi inspirasi, lho.

Saat ini, bersama suaminya mengelola UNION Group, toko roti yang berada di Jakarta dan memiliki kurang lebih lima cabang. Sedangkan citarasa cake unik inovasinya, seperti Pisang Ijo Cake, Es Teler Cake, Kolak Cake, Martabak Cake bisa didapatkan di AMKC Atelier.

LATEST ARTICLE