7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Miom adalah fibroid atau tumor yang perlu diwaspadai pertumbuhannya pada dinding rahim. Karena tumbuh di dinding rahim, penyakit ini bisa mengganggu kehamilan. Bahkan pada kasus tertentu wanita mesti merelakan rahimnya karena miom. Untuk pencegahan awal, ketahui faktanya dalam penjelasan berikut.
Meski keduanya tergolong sebagai tumor jinak, tetapi miom dan kista memiliki perbedaan. Pertama, yang membedakan kedua tumor ini adalah letaknya. Miom tumbuh di dinding rahim, sedangkan kista tumbuh di ovarium atau indung telur. Bisa tumbuh di salah satu indung telur atau paling buruk tumbuh pada kedua ovarium.
Dikutip dari Halodoc, miom pada rahim tersusun dari jaringan otot. Artinya sama dengan otot rahim lainnya dan tidak memiliki sifat seperti jaringan kanker. Jaringan otot yang tumbuh dan disebut miom ini memiliki ukuran bervariasi. Kalau ukurannya kecil cenderung tidak berbahaya dibanding yang ukurannya besar. Namun, pertumbuhannya perlu pencegahan.
Hingga saat ini, penyebab timbulnya miom belum diketahui. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah tidak ada gejala awal kecuali lewat USG dan pemeriksaan rahim secara rutin. Pada tahap paling parah, miom bisa menyebabkan flek diluar masa menstruasi, menstruasi nggak teratur, nyeri panggul, sakit perut, sering buang air kecil hingga merasakan sakit ketika berhubungan seks.
Meskipun nggak bersifat seperti sel atau jaringan kanker yang bisa membunuh sel sekitar, miom tetap perlu diatasi secara medis. Bukan ‘kah daging yang tumbuh dan membesar pada bagian tertentu di tubuh, khususnya dinding rahim bisa memicu rasa sakit seperti yang dijelaskan di atas.
Miom pada rahim biasanya terjadi pada wanita pada masa reproduksi aktif atau sebelum memasuki menopause. Faktor yang menyebabkan miom tumbuh pada dinding rahim maupu leher rahim adalah sebagai berikut.
Miom pada rahim, ada yang pertumbuhannya cepat, ada juga yang berhenti tumbuh pada ukuran tertentu. Pada beberapa kasus, miom bisa mengecil dan menghilang dengan sendirinya. Misalnya, seperti dilansir Halodoc, miom yang tumbuh pada masa kehamilan. Setelah melahirkan, miom akan hilang sejalan dengan normalnya ukuran uterus.
Miom bisa menyebabkan gejala tertentu. Jika tidak mengalami gejala tersebut dan ukurannya kecil, maka tidak perlu tindakan yang perlu dilakukan. Tetapi, pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan untuk mendeteksi perkembangan mioma.
Kalau ukuran miom pada rahim membesar dan merasakan gejala-gejala yang mengganggu, maka perlu konsultasikan dahulu pada dokter ahli. Biasanya, dokter akan memberika resep untung mengurangi keluhan atau rasa sakit. Untuk tindakan operasi, akan dilakukan ketika mioma tumbuh sangat besar sehingga membuat rahim berubah bentuk.
Pada kondisi perubahan rahim karena mioma membesar, bisa menimbulkan kemandulan dan keguguran dibarengi dengan rasa nyeri tak tertahankan. Kondisi ini operasi atau menjalani terapi khusus perlu dilakukan, apalagi saat memasuki masa menopause dan miom pada rahim tetap tumbuh.
Posisi tumbuh dan ukuran miom menentukan proses kehamilan. Jika mioma terletak di endometrium atau di dalam rahim, maka kemungkinan hamil akan sangat kecil jika tidak diangkat. Kalau tumbuh di tengah atau di luar, kemungkinan bisa hamil.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.