7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Seperti yang kita tahu, berbagai jenis pola makan yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Dan pola makan vegetarian tentu sudah tak asing lagi, karena sejak satu dekade terakhir pola makan vegetarian dibarengi dengan persebaran isu peduli lingkungan dan pemanasan global.
Dibelakang pola makan vegetarian, diet flexitarian juga jadi pilihan banyak orang yang tetap menjalankan pola makan plant base tetapi sesekali makan daging. Pola makan ini disebut dengan flexitarian yang berasal dari terminologi flexible dan vegetarian. Dikutip dari Beritagar, flexitarian diinisiasi oleh ahli diet Daawn Jackson Blatner dalam bukunya The Flexitarian Diet. Dalam pola makan diet flexitarian, makanan berbasis tanaman atau plant base sebagai menu utama namun boleh sesekali mengkonsumsi daging, susu dan telur.
Menurut Blatner, dengan menerapkan pola makan berbasis tanaman atau tumbuh-tumbuhan bisa menurunkan risiko terserang beberapa penyakit. Seperti fakta yang ia ungkapkan bahwa pengikut diet flexitarian, tingkat terserang penyakit jantung, kanker dan diabetes menurun. Ditambah lagi, menurut Blatner yang menerapkan diet flexitarian bisa memiliki usia 3,6 tahun lebih lama.
Buat yang ingin menurunkan berat badan, diet ini juga efektif bisa menurunkan 15 persen lebih rendah. Blatner mengatakan bahwa orang yang memakan daging atau karnivora jumlah kalorinya lebih besar dibanding yang menerapkan diet flexitarian.
Diet flexitarian menu utamanya berbasis buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Nah, sisi fleksibelnya ada pada kombinasi yang menggabungkan makanan yang mengandung protein nabati dan hewani. Makanan yang mengandung protein hewani seperti daging sapi, ayam, ikan namun sedikit diproses dan dipilih paling alami. Artinya, makanan berprotein hewani yang bukan olahan sangat direkomendasikan.
Pada intinya, diet flexitarian mayoritas mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan mengurangi daging. Lebih jauh lagi, memperhitungkan porsi serta mengubah menu sehari-hari menjadi lebih tertata. Yang paling penting, makanan olahan diminimalisir dan mengutamakan fresh food.
Untuk porsinya, diet flexitarian menganut pola 3-4-5. Untuk sarapan, 300 kalori dan makan siang 400 kalori. Sedangkan untuk makan malam sebanyak 500 kalori dengan cemilan atau kudapan tidak lebih dari 150 kalori.
Disamping memungkinkan untuk menurunkan berat badan dan menghindari risiko terserang penyakit organ dalam, diet flexitarian juga membantu bebas kolesterol, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Terakhir, diet flexitarian menganut pola pengendalian diri. Artinya, segala yang dikonsumsi terhitung namun tetap fleksibel dengan pilihan menu. Tertarik untuk menerapkan diet flexitarian?
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.