Semua orang tua tentu berharap anaknya bisa tumbuh sempurna, tanpa ada kekurangan apa pun. Namun sayang, tak ada cara yang menjamin seorang anak bisa 100 persen terbebas dari masalah kesehatan, termasuk down syndrome.
Ya, down syndrome memang menjadi masalah yang paling dikhawatirkan orang tua. Terlebih, seringkali orangtua tak menyadari ketika anaknya mengalami keterlambatan perkembangan, yang membuat down syndrome pada anak kerap telat dikenali.
Nah, untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua tentang down syndrome, maka Galadiva menyajikan 7 fakta tentang perkembangan bayi down syndrome yang dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention. Dibaca yuk!
- Down syndrome terdiri dari beberapa jenis dan jenis Trisomy 21 adalah yang paling sering terjadi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 95% anak yang mengalami down syndrome memiliki Trisomy 21.
- Mosaic down syndrome adalah tipe yang paling jarang terjadi. Menurut CDC, ini hanya terjadi pada 2 persen anak dengan down syndrome. Mosaic artinya kombinasi, maka anak yang mengalami mosaic down syndrome biasanya memiliki 3 kopi kromosom 21, sedangkan sel lainnya memiliki 2 kopi yang sama dari kromosom 21.
- Salah satu faktor yang memengaruhi anak down syndrome adalah usia kehamilan sang ibu. Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun lebih berisiko memiliki anak down syndrome dibanding wanita yang hamil pada usia di bawah 35 tahun.
- Ada dua tes yang bisa dilakukan saat hamil untuk mendeteksi down syndrome pada janin, yaitu screening test dan diagnostic test. Menurut CDC, screening test bisa memberi tahu apakah ibu hamil memiliki risiko lebih besar atau lebih rendah anaknya mengalami down syndrome. Sedangkan diagnostic test mendeteksi apakah janin di perut ibu hamil berisiko down syndrome atau tak sama sekali.
- Anak dengan down syndrome juga biasanya memiliki beberapa masalah kesehatan bawaan misalnya kehilangan pendengaran, infeksi telinga, penyakit mata, dan masalah jantung.
- Down syndrome merupakan kelainan genetik yang diderita seumur hidup dan tak bisa disembuhkan. Tapia da banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan kulitas hidup penderitanya. Berbagai terapi maupun pendekatan khusus bisa meningkatkan kemampuan anak down syndrome untuk berbicara, berinteraksi, serta kecerdasan lainnya.
- Anak down syndrome memiliki gejala fisik yang sama, yaitu tinggi badan yang terbilang pendek, kepala kecil, jarak antara mata berjauhan, wajah dan hidung datar, dan bagian atas bibir rata.