7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Ngambek atau tantrum sepertinya sangat erat hubungannya dengan sifat anak kecil. Jika sesuatu yang diinginkan tak kunjung terwujud atau saat mood anak sedang tak stabil, pasti mereka cenderung akan merajuk atau ngambek.
Psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi, Psikolog mengatakan salah satu penyebab anak mudah ngambek adalah dia belum mengenal emosinya. Sehingga, dikatakan Anas penting bagi orang tua untuk mengenalkan berbagai macam emosi pada anak.
Tapi, bagaimana kalau si kecil terbiasa ngambek? Jika sekali saja keinginannya tak terlaksana, ia langsung menagis jerit bahkan mogok melakukan apa-apa. Pasti sebagai orang tua bakal pusing menangani sikap anak yang suka ambekan seperti ini.
Lantas kira-kira, adakah cara yang bisa dilakukan orangtua mengatasi ambekan anak? Ya, tentu saja ada. Galadiva akan menjabarkan cara-cara menenangkan anak yang sedang ngambek. Yuk, cari tahu apa saja!
Sabar
Terdengar standar, tapi ya memang yang harus orangtua lakukan untuk menenangkan anak yang sedang ngambek adalah bersabar. Bagi anak, dunia sekitar mereka kerap kali berubah, kadang menyenangkan kadang juga membingungkan. Perubahan konstan yang dirasakan dalam satu waktu akhirnya menyebabkan mereka sulit menempatkan emosi yang sesuai, sehingga jadi stress dan mudah ngambek.
Dalam situasi ini, sangat penting bagi orang tua untuk tetap sabar dan tenang daripada menghukum. Dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan dan tunggu hingga anak berhenti menangis. Daripada kesal dengan si kecil, mending sibukan diri mencari solusi agar ambekannya tak berlarut-larut.
Jika kamu masih terlalu emosi untuk berkomunikasi dengan anak saat dia nagmbek, sebaiknya tenangkan diri terlebih dahulu baru tenangkan perasaannya.
Tingkatkan Quality Time
Kamu juga bisa menenangkan anak yang sedang ngambek dengan meningkatkan quality time. Saat anak sedang ngambek, bisa saja sebenarnya dia sedang meminta waktumu. Nah, cara memberikannya yaitu dengan menyempatkan untuk quality time.
Dengan menghabiskan waktu bersama anak, orangtua jadi lebih mengerti akan sifat dan kebiasaan mereka. Dengan begitu, anak merasa lebih dimengerti sehingga permasalahan tak melulu berakhir dengan marah dan ambekan.
Memberikan pelukan
Alih-alih memarahi, lebih baik kamu mendekatinya dan berikan pelukan hangat untuk si kecil. Jika anak tak mau dipeluk, jangan beranjak jauh darinya, ya. Usahakan untuk tetap berada di sekitarnya. Kehadiranmu menunjukkan kalau mereka didengarkan dan tak diabaikan. Meski acuh, dalam hati anak merasa jauh lebih tenang. Dengan begitu, emosinya akan perlahan menghilang dan cepat membaik.
Beri perhatian cukup
Selain memberi sinyal untuk meminta waktu, anak yang ngambek juga disebabkan karena ingin mendapatkan perhatian orangtua. Mungkin saat mom sedang sibuk mengurus hal lain, anak merasa diacuhkan.
Nah, saat dia sedang melakukan aksi ngambek coba tenangkan dia dengan berikan perhatian sewajarnya untuk mencukupi kekurangan perhatian yang dia rasakan. Apabila orangtua mengabaikan anak, dia akan merasa terluka dan akan sering ngambek. Untuk itu, bagi orang tua sibuk, sebisa mungkin tetap luangkan waktu untuk memberi perhatian pada anak ya.
Tak hanya memenuhi kebutuhan perhatian si kecil, memberikan fokus penuh pada anak pun dapat membantu mereka mengenali emosi dan menyalurkannya dengan baik. Jadi, tak perlu waktu lama untuk ngambek.
Mengalihkan perhatian
Mom, cara menenangkan anak yang sedang ngambek selanjutnya yaitu mengalihkan perhatian mereka. Sebenarnya, perhatian anak kecil itu mudah dialihkan. Nah, saat anak sedang ngambek karena sesuatu, kamu bisa coba alihkan perhatiannya dengan membeli es krim, gelembung sabun, cokelat, atau apaun untuk mengalihkan perhatian.
Lihat saja, sesaat kemudian pasti anak akan kembali tenang. Setelah tenang, kamu baru bisa mencari akar permasalahan dan mengajak si kecil untuk berpikir rasional. Jika diurai perlahan dengan bahasa yang mudah, anak bakal manut kok.
Bereaksi sewajarnya
Orang tua memang bertugas mengendalikan keadaan. Saat emosi anak sedang tak stabil, maka sudah jadi tugas orangtua unttuk meredam emosinya dan menyampaikan dengan cara yang baik.
Jadi, jangan ikutan menanggapi sikap anak yang sering ngambek dengan emosi juga. Hal ini hanya akan memicu mereka untuk membela diri. Akibatnya, mereka akan makin ngambek dan keadaan akan makin runyam.
Saat menghadapi anak ngambek, bereaksilah sewajarnya. Tetap tenang dan tanyakan apa yang mereka rasakan dan butuhkan. Tanyakan mengapa ia marah, apa yang membuatnya kesal, dan apa yang menyebabkannya terluka.
Selesaikan konflik secepatnya
Cara menenangkan anak yang sedang ngambek selanjutnya adalah sebisa mungkin menyelesaikan konflik secepatnya. Gali lebih dalam apa yang menyebabkan anak tiba-tiba marah dan menangis sampai ngambek. Apa karena orangtua tak mengabulkan permintaannya atau mungkin diejek teman di sekolah.
Mom dapat mengajarkan anak untuk mengeskpresikan suasana hatinya secara verbal. Misalnya, berkomunikasi secara terbuka saat kemaunnya tak dituruti atau ada hal-hal mengganjal yang tak menyenangkan hatinya.
Beri anak kebebasan
Layaknya anak-anak, baiknya mereka diberi kebebasan oleh orangtua. Baik itu kebebasan waktu atau kebebasan pilihan. Terlalu banyak menuntut dan memberikan segudang tanggung jawab pada mereka akan membuat si kecil akan lebih mudah stress.
Akibatnya, mereka jadi mudah marah dan ngambek. Jika dia sedang tak mau pergi ke tempat bimbel, alangkah baiknya mom jangan langsung memarahinya. Coba tanyakan kembali sampai menemukan apa kendalanya. Misal mereka jenuh dan lelah, berikanlah sedikit kelonggaran untuk beristirahat dan bermain.
Dengan begini, mereka akan merasa dimengerti, semua rutinitas mulai dari sekolah sampai les pun tak akan terlalu terasa seperti tuntutan bagi mereka. Ngambek dan marah pun akan tak mudah menggoda si kecil.
Tahu menempatkan diri
Saat anak sedang ngambek, orangtua dituntut untuk mampu menempatkan diri. Pahami apa yang membuat mereka marah. Hal-hal kecil bagi orangtua bisa menjadi masalah besar untuk anak-anak.
Misalnya saja membuka tutup botol akan mudah untuk orangtua, tapi untuk anak usia 4 tahun pasti sangat susah. Anak kecil memiliki kosakata yang masih minim, jadi mom perlu menyampaikannya sesuai bahasa mereka.
Beri pujian jika anak selesai ngambek
Menenangkan anak yang ngambek memang butuh tenaga dan emosi yang besar, ya. Ketika anak akhirnya diam dan mau menurut, orangtua sudah kehabisan energi sampai lupa untuk mengapresiasi sikap baik anak.
Hal inilah yang perlu diperhatikan. Jangan sampai orangtua lupa untuk memuji anak dan mengapresiasi anak yang telah bersikap baik. Dengan memberi apresiasi, anak akan merasa bahwa dia dihargai.
Menjadi teladan yang baik
Seperti yang kita ketahui anak adalah peniru yang ulung dia akan meniru semua yang dilihatnya, didengarnya, maupun dirasakannya dengan baik tanpa menyaringnya. Maka saat anak sedang ngambek, orangtua harus lebih hati-hati ketika kita mengeluarkan emosi.
Jangan sekali-sekali marah membentak ataupun bertengkar didepan anak karena mungkin itu dapat ditiru oleh anak dan juga dapat mengganggu pertumbuhan kepribadiannya anak tersebut.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.