7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak dan Serangga di Dapur
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.
Setiap kali usia anak bertambah, perilaku akan berubah. Karena hal tersebut, orang tua perlu mengenali setiap tahapan perkembangan anak. Dari sisi psikologis, selain mengenali perkembangan kognitif dan motorik, akan menentukan kepribadian anak. Tidak ingin dong punya kepribadian yang kurang membanggakan buat keluarga?
Nah, oleh sebab itu perhatikan setiap perubahan dalam setiap perkembangan psikologi anak dari usia dini hingga 11 tahun seperti penjelasan dibawah ini, ya.
Perkembangan buah hati mulai dari setelah lahir hingga usia 4 bulan disebut fase neonatal. Selanjutnya, setelah 4 minggu hingga 18 bulan disebut dengan fase infant. Pada fase ini, ia mengalami petumbuhan pada fungsi tubuhnya. Termasuk indera dan kemampuan motorik yang memengaruhi kelincahan gerak.
Secara psikologis, usia ini buah hati lebih banyak meniru, mengenali dan menjelajahi fungsi indera. Mulai dari penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran hingga peraba. Ditambah lagi aktif dalam menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk bergerak. Dimulai dari tangannya menggenggam dan memegang benda hingga merangkak sampai berjalan.
Dimulai dari tahap pertama ini disebut dengan tahap sensimotor. Disini, pola asuh dan support lingkungan punya peran penting untuk perkembangan buah hati selanjutnya.
Pada usia ini, anak-anak mempunyai kepekaan terhadap keteraturan. Juga pada usia ini, buah hati memiliki kepekaan detail. Misalnya ketika melihat sebuah benda, ia akan meresponnya lewat indera seperti dengan meraba, memegang dan menjilatinya. Kepekaan tangan dan kaki juga akan lebih meningkat.
Psikologi anak usia 1 tahun hingga 2 disebut tahap praoperasional. Tahap ini, orang tua bisa memperkaya jumlah kosakata dan memancing imajinasinya. Buat orang tua, perlu kiranya memfasilitasi dan membersamai anak dalam mengembangkan dua hal tersebut pada aktivitas keseharian.
Pada usia ini, banyak orang tua memasukkan anaknya ke kelas-kelas pra sekolah. Misalnya taman bermain atau taman kanak-kanak. Kelas biasanya dilaksanakan pada pagi hari dan tidak lebih dari 4 jam.
Anak dengan usia 3 hingga 5 tahun, tingkat kecerdasan dan individualitasnya meningkat. Maka, ketika telah memasuki usia ini, ia bisa membawa dirinya bermain dengan kawan-kawannya.
Tahapan perkembangan selanjutnya, ketika anak sudah bisa menilai mana yang baik dan tidak. Usia 6 hingga 8 tahun, sang buah hati juga mampu berpikir logis. Menimbang sebab akibat serta melontarkan berbagai pertanyaan untuk ditemukan jawabannya.
Perubahan besar mungkin akan dialami beberapa anak. Usia ini adalah usia mendekati masa-masa pubertas. Keterlibatan emosi, naik turunnya mood dan perubahan bentuk tubuh akan terjadi pada usia ini. Beberapa anak mungkin juga masih tampak kekanakan. Nah, pada tahap ini peran orang tua sama besarnya seperti fase perkembangan psikologis anak sebelum-sebelumnya.
Aktivitas yang nyata dan praksis mungkin akan lebih disukai pada usia ini. Rasa ingin tahu dan sejuta pertanyaan serta asumsi akan banyak dipikirkannya. Hubungan sosial juga semakin perkembang, jadi usahakan ia tetap aman dan terjamin dalam mengembangkan diri.
Setelah usia 11 tahun, keinginan untuk menjadi lebih mandiri akan dialami oleh buah hati. Ia tidak lagi seperti pada fase infant yang harus dipegangi tangannya ketika belajar berjalan. Ia akan meminta dan merajuk memiliki waktu sendiri atau waktu bergaul dengan teman-temannya.
Meski telah beranjak besar, kewajiban orang tua untuk tetap menjamin perkembangan buah hati. Ajarkan bagaimana menjadi individu yang bertanggungjawab, memiliki inisiatif, potensial dan mandiri.
Kecoak dan serangga yang tiba-tiba muncul dari tempat tersembunyi di dapur cukup menyebalkan ‘kan? Caranya, begini untuk membasmi.