Pentingnya Mementingkan Diri Sendiri

Hani Apriliani
Pentingnya Mementingkan Diri Sendiri

Menurut Susan Newman, seorang psikolog di New Jersey, Amerika Serikat, ada sebagian orang yang lebih suka mendahulukan kepentingan orang lain sebelum mementingkan diri mereka sendiri. Hal ini terjadi karena adanya rasa tak berani menolak serta perasaan bahwa kontribusinya sangat dibutuhkan dalam kehidupan orang lain.

Jika hal ini terlalu sering terjadi, maka seseorang akan sibuk memikirkan kebahagiaan orang lain dan mengesampingkan kebahagiaan pribadi. Tentu saja hal ini bisa merugikan dirinya sendiri. Di sinilah perlunya self-focus. Self-focus adalah kondisi dimana seseorang memberikan perhatian khusus kepada dirinya sendiri, mulai dari segi pikiran, minat, dan emosi.

 Jika kamu termasuk tipe orang yang lebih sering mementingkan orang lain ketimbang diri sendiri, berhentilah memikirkan hal apa yang membuat orang lain bahagia dan coba untuk mulai memikirkan apa yang kamu butuhkan. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa fokus terhadap diri sendiri tanpa mendapat predikat egois.

Katakan yang kamu inginkan

Belajarlah menghargai diri sendiri dengan menyuarakan keinginan atau pendapatmu. Contohnya, ketika kamu dan teman pergi ke bioskop dan ingin menonton film A. Ternyata, di bioskop tersebut, film B yang juga ingin kamu tonton sedang diputar.

Coba sampaikan kepada teman-teman bahwa kamu lebih ingin menonton film B. Belum tentu teman-teman berubah pikiran, tetapi siapa tahu ada teman yang berpikiran sama dan bisa kamu ajak menonton film B bersama.

Lakukan sesuatu untuk diri sendiri

Jangan ragu untuk melakukan hal yang sudah lama ingin kamu lakukan tetapi takut orang lain tak akan menyukai, misalnya mengganti warna rambut dengan warna ungu. Pendapat orang lain memang salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam hidup kita, tetapi bukan faktor penentu. Jadi, tak ada salahnya sesekali melakukan hal-hal yang benar-benar ingin kamu lakukan untuk diri sendiri. Kamu bisa mendengarkan pendapat orang tapi ingat, keputusan ada di tanganmu.

No need to be insecure

Seorang psikolog dari Atlanta, Amerika Serikat, Linda Tillman menyatakan, ada golongan orang yang selalu ‘merindukan’ pengakuan dari orang lain dan kepercayaan diri mereka didasarkan atas persetujuan dari orang lain tersebut. Masalahnya, hal itu tergantung dari pikiran kita. Orang-orang yang kamu harapkan persetujuannya kemungkinan besar justru tak peduli tentangmu. Singkirkan rasa insecure, dan yakinkan diri sendiri bahwa yourself is enough.

Tetapkan batas

Sejauh mana kamu bersedia untuk melakukan sesuatu untuk orang lain? Tetapkan batas tersebut. Hal ini memungkinkanmu mengukur kapan harus berkorban untuk orang lain dan kapan harus mengutamakan diri sendiri dengan cara yang lebih objektif. Tentukan juga apa yang harus kamu lakukan ketika seseorang melanggar batas tersebut.

Me time

Tentukan waktu atau tanggal untuk menyenangkan dirimu sendiri, dimana kamu bebas melakukan apapun yang ingin dilakukan. Buat susunan kegiatan secara rinci, mulai dari lokasi hingga apa saja yang perlu dipersiapkan.

Misalnya, kamu ingin bersantai di taman sambil membaca buku di bawah pohon yang rindang, jangan lupa menyiapkan segala peralatan dan bekal makanan favorit. Atau jika kamu lebih suka memanjakan diri, habiskan waktu dengan melakukan segala pampering treatment yang selama ini sering tertunda. Jika kamu punya waktu yang lumayan lama, coba solo traveling.

LATEST ARTICLE