Pertimbangan Yang Harus Dipikirkan Sebelum Memutuskan Bercerai

Dian Afrillia
Pertimbangan Yang Harus Dipikirkan Sebelum Memutuskan Bercerai

Setiap pasangan menikah tentunya ingin kebersamaan mereka bertahan sampai maut memisahkan. Namun pada kenyataannya, banyak pasangan harus berpisah di tengah jalan karena berbagai faktor. Meski nggak disarankan, tetapi perceraian seringkali dapat mengurangi beban dan tekanan. Malah, banyak juga yang merasakan kebahagiaan kembali setelah resmi bercerai dari pasangannya. 

Urusan bercerai memang kembali lagi ke keputusan masing-masing ya. Namun, sebelum benar-benar mengambil keputusan berat ini. Yuk coba dipikirkan lagi baik-baik sambil mempertimbangkan poin-poin berikut ini: 

Apakah kamu akan lebih bahagia bila bercerai? 

Renungkan baik-baik dan pikirkan apakah kamu akan lebih bahagia setelah bercerai? Buat pasangan yang terjebak dengan hubungan toxic, pasangan berselingkuh, manipulatif, atau malah melibatkan kekerasan tentunya akan merasa tertekan. Sehingga berpisah kemungkinan besar akan membuat hidupnya lebih aman dan nyaman. 

Namun, jika sebenarnya nggak ada masalah besar yang mengganggu, mungkin kamu sedang jenuh saja. Kalau bingung memikirkan kelanjutan hubungan pernikahan, kamu bisa curhat dengan orang yang kamu percaya atau pergi ke konselor pernikahan. 

Apakah kamu siap sendiri? 

Nah, bagian ini juga penting untuk dipikirkan baik-baik. Bagimana kehidupanmu nanti setelah berpisah, apa kamu yakin sanggup hidup sendiri tanpa pasangan dan harus mengurus segala hal sendirian. Bila sebelumnya banyak hal bisa dibagi dengan suami, nanti ke depanya kamu harus menanggung semua sendirian. Yakin sudah siap? 

Bagaimana soal anak? 

Setelah dipikir-pikir, kamu mungkin sudah yakin dan siap berpisah dari pasangan. Lalu, bagaimana dengan anak? Dalam perceraian, bisa dibilang anak menjadi korban. Ia nggak tahu ada masalah apa dengan orang tuanya, namun kehidupannya mendadak berubah ketika ada perceraian. Ia nggak lagi tinggal bersama ayah dan ibunya serta berada dalam kondisi yang kurang nyaman. 

Pikirkan matang-matang juga soal anak, karena perceraian bisa berpengaruh pada psikologisnya. Jangan sampai ia terjebak pada stigma “anak broken home” yang identik dengan kenakalan pasca orang tuanya berpisah. 

Berapapun usia anak, sebaiknya ajak ia bicara tentang perpisahan ini. Jangan sampai ia tahu dari orang lain dan membuatnya bingung. Nanti yang ada ia malah merasa nggak dianggap oleh orang tuanya lho! 

Urusan finansial 

Bila berpisah dengan suami, berarti kamu harus menanggung semua biaya hidup seorang diri. Jika memang bekerja dan punya cukup penghasilan, kamu mungkin bisa lebih tenang memikirkan kehidupan pasca perceraian. Namun, bagi kamu yang nggak bekerja, coba dipikirkan lagi bagaimana akan membiayai kehidupan sehari-hari, termasuk tempat tinggal, kebutuhan bulanan, dan biaya sekolah anak. 

LATEST ARTICLE