Salep Kortikosteroid, Amankah Digunakan Ibu Hamil?

Dino Gala
Salep Kortikosteroid, Amankah Digunakan Ibu Hamil?

Infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan gatal hingga ruam merah jadi salah satu masalah kesehatan yang sering dialami kebanyakan bumil. Daya tahan tubuh yang menurun selama mengandung, merupakan salah satu faktor pemicu utama masalah pada kulit. Dalam keadaan tersebut penanganan medis diperlukan untuk mengobati kondisi kulit yang mengganggu. Tipe obat dari golongan kortikosteroid biasanya dikenal ampuh mengatasinya. Lantas, apa itu kortikosteroid? Apakah aman digunakan bumil?

Dilansir dari laman hellosehat.com, kortikosteroid merupakan golongan obat yang berfungsi menghentikan proses inflamasi alias peradangan dalam tubuh. Kortikosteroid bekerja menyerupai kortisol, hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar adrenalin tubuh. Obat ini juga berfungsi untuk menekan reaksi sistem imun tubuh dan mempersempit pembuluh darah.

Golongan obat kortikosteroid juga sering disebut sebagai steroid. Obat ini terbagi dalam beberapa bentuk yaitu obat minum, obat oles, dan obat suntik. Nah, obat kortikosteroid berbetuk salep oles paling sering diresepkan untuk mengatasai peradangan dan iritasi kulit, salah satunya yang disebabkan oleh jamur.

Salep kortikosteroid memiliki tingkatan dosis dari rendah hingga tinggi. Tujuannya untuk mengobati infeksi mulai dari yang ringan hingga berat. Menurut National Eczema Association, setidaknya ada tujuh klasifikasi tingkatan dosis obat ini. Mulai dari yang paling lemah disebut Least Potent hingga yang terkuat yaitu Super Potent. Nah, salep kortikosteroid dengan dosis Super Potent sangat tidak dianjurkan untuk bumil. Mengapa?

Sebagai gambaran, salep kortikosteroid dengan potensi Super Potent lebih kuat 600-1000 kali dari salep kortikosteroid yang Least Potent. Jika salep dosis kuat digunakan oleh bumil, besar kemungkinan justru dapat membahayakan janin. Oleh karena itu, salep kortikosteroid dikatakan aman digunakan bumil jika dosis yang diberikan rendah dengan potensi yang tidak terlalu kuat. Pun aman bila tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama.

Meski tergolong aman digunakan, ada baiknya tetap mendiskusikan perkembangan gejala gatal-gatal yang kamu rasakan dengan dokter terlebih dahulu. Karena di beberapa kasus, gatal akibat jamur dapat diobati dengan terapi sinar UV.  Selain itu, kamu juga bisa melakukan pencegahan masalah kulit ini dengan rajin mandi air hangat, selalu menjaga kebersihan diri, serta makan makanan bergizi. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?

LATEST ARTICLE