Sudah Tahu Manfaat Brokoli? Ini Daftarnya dan Cara Tepat Memasaknya

Nesia Amarasthi
Sudah Tahu Manfaat Brokoli? Ini Daftarnya dan Cara Tepat Memasaknya

Nggak susah untuk menemukan brokoli di tempat perbelanjaan. Tidak susah juga untuk memasak sayuran dengan nama ilmiah Brassica oleracea ini. Dari bayi dalam masa MPASI hingga orang dewasa mengonsumsi brokoli. Lantas, apa sih sesungguhnya manfaat dari sayuran berwarna hijau tua ini?

Manfaat brokoli

Kandungan antioksidan untuk mencegah kanker

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2009, membuktikan bahwa brokoli mengandung indol-3-karbinol. Seyawa tersebut mempunyai sifat antitumor dengan tingkat yang tinggi. Ditambah lagi antioksidan pada brokoli bisa menghambat dan memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan serangan radikal bebas.

Kalsium dan kolagen menguatkan tulang

Pada brokoli, terdapat kalsium dan kolagen yang bisa membentuk tulang kuat. Kolagen membutuhkan vitamin C untuk memproduksinya, dan beruntungnya semua ada pada brokoli. Buat yang punya risiko osteoporosis, maka baik untuk rutin mengonsumsi brokoli.

Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh dan anti aging

Seperti pada poin sebelumnya, brokoli mengandung vitamin C. Dan, vitamin tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Agar tak mudah sakit, mengolah brokoli menjadi menu sehari-hari adalah pilihan tepat.

Selanjutnya, vitamin C seringkali jadi bahan alami untuk membuat serum wajah. Ya, karena itu brokoli bisa disebut sebagai superfood, karena manfaatnya menyeluruh untuk kebutuhan tubuh. Brokoli tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga menghaluskan dan mengencangkan kulit wajah.

Serat bermanfaat melancarkan pencernaan

Agar buang air teratur, maka serat dalam brokoli bisa berperan melancarkan sistem pencernaan. Pencernaan yang sehat dapat mencegah risiko yang lebih tinggi lho. Misalnya mencegah risiko kanker kolorektal dan kanker usus besar.

Berdasarkan studi yang dilakukan tahun 2015, mengonsumsi secangkir brokoli bisa mencukupi kebutuhan tubuh akan serat dalam satu hari.

Menurunkan risiko diabetes

Dikutip dari Kompas, penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa brokoli bisa mengelola glukosa dalam darah pada penderita diabetes tipe 2. Karena kandungan zat sulforaphane pada brokoli, risiko mengalami diabetes tipe 2 juga semakin rendah.

Menyehatkan jantung

Serat, kalium, dan antioksidan pada brokoli bisa mencegah aterosklerosis penyebab serangan jantung dan stroke. Mengonsumsi secangkir brokoli bisa mencukupi kebutuhan tiga zat diatas agar mendapatkan manfaat maksimal.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal perlu juga memastikan nutrisi tidak menurun setelah proses dimasak. Maka, perhatikan proses memasaknya yang paling tepat ya. Cara paling tepat memasak brokoli ialah dengan memastikan waktu, suhu dan jumlah air untuk memasak.

Cara memasak brokoli

Disarankan untuk memasak brokoli dengan mengukus. Dan lamanya mengukus tidak lebih dari 5 menit serta dengan suhu kurang dari 100 derajat. Selanjutnya, memasak brokoli paling dianjurkan setelah dikukus adalah ditumis. Untuk merebus brokoli, justru paling dihindari karena dapat menurunkan berbagai kadar nutrisi baik.

Berbagai resep untuk mengolah brokoli menjadi menu makanan fancy mungkin sudah banyak. Namun, dalam mengolahnya tetap perhatikan cara memasak paling tepat ya. Paling disarankan adalah ditumis bersama pasta, dikukus menjadi nasi brokoli, atau dikukus menjadi nugget brokoli. 

Nah, akan diolah menjadi menu yang bagaimana? Sesuaikan dengan selera.

LATEST ARTICLE