Tutup 1.200 Toko, Begini Nasib Zara di Tengah Pandemi Covid-19

Dian Afrillia
Tutup 1.200 Toko, Begini Nasib Zara di Tengah Pandemi Covid-19

Siapa sih yang nggak tau Zara? Brand fast fashion asal Spanyol ini memang terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selalu mengikuti tren fashion terkini dan dijual dengan harga cukup terjangkau membuat Zara punya banyak peminat. 

Zara merupakan brand yang ada di bawah Inditex, perusahaan retail pakaian terbesar di dunia. Inditex sendiri memiliki beberapa merek fashion ternama, seperti Massimo Dutti, Pull and Bear, Oysho, Uterqüe, Stradivarius dan Bershka.

Fyi, Zara cuma butuh waktu dua minggu buat meluncurkan produk terbarunya, dari pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris. Setiap tahun, kurang lebih ada 10 ribuan desain baru yang dijual di seluruh gerai. Jadi tiap datang ke toko, udah pasti koleksinya selalu fresh. 

Namun, sayangnya ada berita kurang menyenangkan nih.  Zara dikabarkan akan menutup 1.200 tokonya yang tersebar di berbagai negara. Selama masa pandemi ini, pusat perbelanjaan harus tutup dan banyak butik mengalami kerugian, termasuk Zara. 

Menurut laporan dari Inditex, Zara mengalami penurunan penjualan sampai 44 persen. Wah, angka yang sangat fantastis ya? Penutupan toko juga dilakukan setelah Zara rugi sekitar Rp6,4 triliun! 

Sekitar 1.000-1.200 toko terpaksa ditutup dan penjualan online ditingkatkan selama pandemi Covid-19 ini. Seribuan toko yang ditutup merupakan butik yang lebih kecil dan terfokus di Asia dan Eropa. Selain Zara, saudara satu grup seperti Bershka, Pull & Bear dan Massimo Dutti pun mengalami hal serupa. 

Jadi, dari total 7.412 butik Zara di seluruh dunia, masih akan tersisa antara 6.700-6.900 toko. Mereka pun memastikan nggak ada pengurangan karyawan. Sebab sumber daya yang ada masih bisa dialihkan ke penjualan online. 

Bagaimana nasib Zara di Indonesia? Menurut penuturan  Irawati, Senior Vice President MAP Fashion, Zara Indonesia nggak ada rencana tutup toko. Selain bisa belanja online, kunjungan ke toko pun tetap bisa dilakukan dengan adanya protokol kesehatan, mengingat pusat perbelanjaan mulai beroperasi kembali. 

LATEST ARTICLE